Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Mau Sebut Tindak Pelecehan Gatot Brajamusti sebagai Ritual

Kompas.com - 27/09/2016, 20:13 WIB
Dian Reinis Kumampung

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak pencabulan yang diduga dilakukan Gatot Brajamusti selalu dikait-kaitkan dengan ritual yang sengaja dilakukan untuk memenuhi syarat ilmu tertentu.

Namun, Polisi punya pendapat berbeda. Tindakan yang dilakukan Gatot adalah murni pencabulan.

"Ritual itu kan bahasa kalian. Yang jelas itu kan ada penggunaan asfat untuk modusnya sebelum melakukan pencabulan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono kepada wartawan, Selasa (27/9/2016).

Selama ini para saksi yang telah dimintai keterangan selalu mengungkap bahwa Gatot kerap memberikan asfat atau yang biasa disebut makanan jin, sebelum ia melakukan pelecehan.

"Mau tahu cara pemakaiannya? Dia kan bilang itu makanan jin. Cara pakainya dari mulut ke mulut, AA GB menghisap sabu lalu memberikan ke korbannya dari mulut ke mulut. Itu modusnya," jelas Awi.

Setelah memeriksa sejumlah saksi terkait pencabulan, selanjutnya penyidik akan memeriksa Gatot yang saat ini masih berada di Polres Mataram, NTB.

"Periksa kapanpun di manapun, yang jadi masalah yang bersangkutan di sana biarkan sampai selesai dulu. Toh kasusnya kan juga belum kadaluarsa. Secepatnya akan kami mintai keterangan," ungkap Awi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com