Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Morfem: Drama Bergambar

Kompas.com - 19/11/2016, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebentar, mau bayar paket dulu," ujar Jimi Multhazam, vokalis band indie rock Morfem. Selain sebagai vokalis, ia juga mengemban tugas sebagai pengirim kepingan CD album teranyarnya, Dramaturgi Underground, kepada pemesannya di sejumlah kota.

Rabu (16/11/2016), di Jakarta, ia sedang mengirim pesanan untuk toko di Lampung dan Makassar. Seminggu setelah beredar, lebih dari 500 CD telah tersebar ke sejumlah kota. Jimi, yang memproduseri album ketiga itu, terlihat sangat puas dengan karyanya, begitu juga gitaris Pandu Fuzztoni.

Pandu adalah orang yang membangun musiknya. Pola riff gitar berbunyi renyah, ciri khasnya, mendominasi delapan lagu di sini. "Musiknya sudah selesai sekitar tiga tahun lalu. Cuma tertunda karena ada proyek-proyek lain," kata Pandu seusai peluncuran album dalam acara Thursday Noise, rancangan mereka sendiri, pekan lalu. Freddie A Warnerrin (drum) dan Yusak Anugrah (bas) sedang mengobrol dengan beberapa hadirin.

Jimi, sebagai penulis lirik, menemukan gaya menulis yang ia sukai. Liriknya bertutur, seperti sedang bercerita kepada kawan karib. Misalnya begini, "Pada suatu malam ku menjemput pujaan hati dengan atribut rock idola," dalam lagu "Roman Underground".

"Gue suka lirik (yang lugas) begitu. Ini juga untuk membedakan dengan band satunya, sih, yang lebih puitis," kata Jimi yang juga aktif di band The Upstairs.

Ia memilih judul Dramaturgi Underground sebagai rangkuman dinamika band sejak terbentuk 2009. Sebagaimana band lainnya, mereka juga mengalami beda pendapat, pergantian anggota, dan kontrak rekaman yang mengikat. (HEI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 November 2016, di halaman 32 dengan judul "Drama Bergambar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com