Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbasah-basah bersama Moana

Kompas.com - 27/11/2016, 18:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Alam akan memberikan segalanya ketika manusia bersikap bijaksana. Sebaliknya, dia akan marah tatkala manusia merusak keseimbangannya. Itulah pesan film animasi "Moana" yang disampaikan secara metaforik.

Tersebutlah pulau dewata Te Fiti yang menghijau dan menawan bak putri. Kesuburannya menular ke seluruh alam sehingga manusia dapat menikmati segala kekayaan alam. Namun belakangan keramahan Te Fiti itu perlahan musnah. Hasil panen tak layak dimakan, manusia sengsara. Rupanya Te Fiti telah berubah wujud menjadi monster Lava setelah batu pounamu yang menjadi jantungnya dicuri Maui (disuarakan oleh Dwayne Johnson).

Di sinilah petualangan Moana (disuarakan oleh Auli'i Cravalho) dimulai. Penonton diajak mengarungi samudra mencari jantung Te Fiti. Dikejar bajak laut, dilamun ombak, berbasah-basah bersama Moana.

Moana digambarkan sebagai gadis usia 16 tahun anak kepala suku yang penuh semangat bertualang. Dia tinggal di sebuah pulau yang dikelilingi lautan. Seluruh penduduknya, terutama kepala suku Chief Tui, meyakini kekayaan alam pulau itu mencukupi untuk menopang hidup seluruh rakyat. Tui pun melarang siapa saja pergi ke laut terlalu jauh, jangan sampai melampaui daerah karang.

Moana bisa dibilang menjadi tonggak penting perkembangan animasi Walt Disney, terutama penggarapan dunia air. Dalam film animasi bergenre drama komedi ini, air menjadi unsur penting film. Dia bukan saja menjadi setting, melainkan salah satu karakter hidup yang berinteraksi dengan segala makhluk di dalamnya, termasuk Moana ketika mengarungi samudra.

Air digambarkan sebagai tokoh yang dapat berkomunikasi langsung dengan Moana. Dia menempatkan Moana sebagai sosok istimewa sehingga samudra rela membelah diri agar Moana dapat menikmati keindahan dasar laut atau mengangkat Moana dari kedalamannya agar tetap hidup.

Disney Dwayne 'The Rock' Johnson mengisi suara karakter Maui dalam film animasi Moana.

Penggarapan air

Unsur air tampil begitu dominan, hidup, komunikatif, dan mengundang kagum. Ini menjadi salah satu nilai tambah dalam film Moana. Kelebihan itu tak lepas dari sentuhan pengarah efek visual Kyle Odermatt dan pengarah teknik Hank Driskill yang berkolaborasi membangun imaji agar film Moana lebih hidup dan nyata.

Kyle sudah 20 tahun bergabung bersama Disney dan menggarap sedikitnya 10 film animasi terkenal, seperti 101 Dalmatian (1996), Tarzan (1999), Paperman (2012), dan Big Hero 6 (2014). Efek visual selekat urat nadinya.

Adapun Hank Driskill sekitar 19 tahun bergabung bersama Disney setelah terlibat dalam pembuatan film Titanic (1997), salah satu film terlaris sepanjang masa. Di Disney, dia ikut menggarap 101 Dalmatians (2000) dan memberi pengarahan pada proses praproduksi Big Hero 6 (2014).

Penggarapan unsur air ini mendapat perhatian khusus karena bagi mereka, sebagaimana dikutip www.insidethemagic.net, air dalam Moana harus tampil sealami mungkin. Gerak air laut saat dipecah lambung perahu atau ketika bersentuhan dengan kulit manusia.

Mereka memang mempunyai stok gambar air saat penggarapan film Frozen pada adegan orangtua Anna-Elsa dihantam badai di tengah laut atau Elsa membekukan air mancur. Juga dalam film Big Hero 6 ketika Hiro dan Baymax menukik dari Golden Gate Bridge dan terbang di permukaan air sehingga menimbulkan gejolak.

Wujud air ataupun unsur alam lainnya tampak sangat nyata dan alami. Ini juga berkat Mesin Hyperion Renderer dan The Matterhorn. Beberapa film Disney, seperti Big Hero 6 dan Frozen, menggunakan mesin yang sama. Khusus di Moana, Kyle menggunakan teknologi Splash, anakan dari Hyperion Renderer untuk memunculkan efek alami wujud dan gerakan air.

Pemantik tawa

Di luar keindahan panoramik dan sinematografik, daya tarik Moana ada pada karakter-karakter tambahan yang tidak penting, tetapi seolah sengaja dimunculkan untuk pemantik tawa.

Tidak penting karena tanpa mereka, cerita film tidak terganggu. Karakter tidak penting itu salah satunya adalah Heihei, ayam jago yang kerap bertingkah konyol seperti mematuk-matuk batu seukuran telapak tangan, menelannya, lalu memuntahkannya kembali. Atau, berulang kali menceburkan diri ke laut, padahal tidak mampu berenang.

Karakter lain, sebutlah ini ilustrasi, yang juga mengundang tawa adalah tato-tato di sekujur tubuh tambun Maui. Tato-tato bergambar manusia atau hewan itu dapat bergerak, melompat, bahkan memukul sebagaimana makhluk hidup. Ini efektif menjadi katalisator dalam dialog-dialog antara Maui dan Moana selama mereka mengarungi samudra.

Melihat kekuatan karakter dan pesona sinematografinya, sangat mungkin film ini menyabet Oscar sebagaimana pendahulunya, Frozen dan Big Hero 6. Jadi, sudah siap tertawa dan berbasah-basah bersama Moana?

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 November 2016, di halaman 24 dengan judul "Berbasah-basah bersama Moana".

Kompas Video Wawancara Eksklusif dengan Tim Produksi "Moana"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com