Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Satu Indonesiaku", dari Musisi untuk Indonesia Satu

Kompas.com - 20/12/2016, 18:51 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 30 musisi Tanah Air lintas generasi bersatu menyanyikan single "Satu Indonesiaku". Lagu itu merupakan gabungan dari empat lagu yang diaransemen oleh komposer Erwin Gutawa.

Keempat lagu itu adalah "Rayuan Pulau Kelapa" karya Ismail Marzuki, "Kolam Susu" karya Yok Koeswoyo, "Zamrud Khatulistiwa" karya Guruh Soekarnoputera, dan "Pemuda" karya Candra Darusman. Lagu "Satu Indonesiaku" berdurasi sekitar empat menit.

Pembawa acara sekaligus anggota DPR RI, Tantowi Yahya, bertindak sebagai inisiator bersama Ketua Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) Gumilang Ramadhan. Tantowi mengatakan, single "Satu Indonesiaku" dirilis atas dasar rasa peduli terhadap Bhineka Tunggal Ika yang belakangan ini memudar.

"Gagasan ini berangkat dari keprihatinan dan kepedulian terhadap bangsa. Pancasila, khususnya kebhinekaan sedang mencapai ujian," ujar Tantowi saat jumpa pers peluncuran single tersebut di Ballroom, Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).

Tantowi mengatakan, ide tersebut tercetus ketika aksi damai pada 2 Desember 2016 lalu bergulir. Ia langsung mengajak Gumilang untuk membuat sebuah terobosan melalui lagu. Kemudian, Erwin dan Toni Sianipar tak luput untuk diajak terlibat dalam proses penggarapan aransemennya.

"Proses cepat dan kami langsung hubungi pewaris lagu, mereka langsung setuju," kata Tantowi.

"Lalu siapa yang nyanyikan lagu ini? Saya ngomong ke Erwin, lagu ini harus dinyanyikan oleh artis yang ngetop. Ini enggak mudah. Saya ingin artis minimun 25. Kalau satu artis memiliki fans 5 juta, kalau 10 artis saja bisa 50 juta. Saya ingin artis itu lintas genre dan generasi," katanya.

Konsep itu disanggupi oleh Erwin dan Toni yang bertindak sebagai sutradara klip video. Hanya dalam tempo dua pekan, kata Tantowi, ia dan timnya bisa menggaet musisi-musisi yang diinginkan hingga merampungkan proses rekaman.

"Lagu ini berisikan keindahan dan keelokan. Mengajarkan Kebhinekaan Tunggal Ika," ucap dia.

"Semua artis ini enggak dibayar. Cuma studio dan bahan baku produksinya saja yang bayar," lanjut Tantowi.

Lagu ini tersedia dalam 1000 copy compact disc saja. Tantowi tidak mengomersialisasikan lagu tersebut.

Rencananya, lagu itu akan serentak diputar di radio dan televisi se-Indonesia mulai 21 Desember 2016. Selain itu akan diputar pula di 800 layar jaringan bioskop XXI sebelum pemutaran film diputar dan situs video YouTube.

Adapun sederet musisi yang terlibat adalah Raisa, Ariel "NOAH", Momo "Geisha", Afgan Syahreza, Gita Gutawa, Marcell, Rossa, Glenn Fredly, Isyana Sarasvati, Andre Hehanussa, dan Ikke Nurjanah. Lalu, ada pula Tulus, Cita Citata, Bimbo, Vina Panduwinata, Once Mekel, Tompi, Tantowi Yahya, Judika, Cakra Khan, Giring "Nidji", Elfa's Singers, Erwin Gutawa, dan Edo Kodologit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com