Rayi dan Kenangan RAN Dibayar Rp 1 Juta dan Ditonton 11 Orang

JAKARTA, KOMPAS.com -- Vokalis Rayi Putra Rahardjo (29) mengungkapkan suka dan duka bisa bertahan bermusik dalam trio RAN sejak 2006.

"Sepuluh tahun bagi saya enggak terasa. Kami kayak bukan bekerja. Namanya temenan dari SMP sampai sekarang, kayak keluarga aja," ujar Rayi di Nafarro Park, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/1/2017).

Senang dan susah sudah dirasa oleh Rayi bersama para personel lain RAN, Astono Handoko atau Asta dan Anindyo Baskoro atau Nino.

"Ke luar kota, kayak jalan-jalan ke tempat wisata. Tapi, plus-nya kami menghibur orang. Di situ dibayar pula, jadi enggak terasa beban," ucapnya.

Rayi juga mengenang kejadian mereka dibayar hanya Rp 1 juta dan ditonton oleh cuma 11 orang ketika suatu kali manggung di Jakarta.

"Kami dibayar Rp 1 juta. Di situ kami lagi euphoria-nya nge-band. Kami di atas panggung cuma ditonton 11 orang. Uangnya kami buat makan-makan aja, enggak dibagi bertiga," kisahnya.

"Sekarang kami bersykur banget masih bisa eksis di antara gempuran musisi-musisi lain sekarang ini," tambahnya.

Rayi bercerita pula tentang perbedaan pendapat dalam RAN. Menurut Rayi, yang juga mewakili rekan-rekannya, hal itu wajar dalam bermusik bareng, apalagi bagi sebuah grup.

Di mata Rayi, perbedaan pendapat dalam RAN ada semata untuk kepentingan grup, bukan pribadi. Jika sampai di jalan buntu, mereka akan menempuh musyawarah atau voting.

"Beda pendapat biasanya dari segi kreatif. Karena kami cuma bertiga, ya enak," katanya.