Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diri yang Terbelah

Kompas.com - 05/02/2017, 23:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sejak "The Strange Case of Dr Jekyll and Mr Hyde" muncul, kisah tentang orang dengan kepribadian ganda banyak bermunculan. Yang terbaru adalah "Split", film karya M Night Shyamalan, yang akan membawa kita ke dalam petualangan menegangkan tentang Kevin Wendell Crumb yang memiliki 23 kepribadian. Dan, tidak semua kepribadian itu baik.

Apa yang lebih buruk dari orang dengan 23 kepribadian? Muncul kepribadian ke-24 yang terkuat dan terjahat, bahkan memiliki kekuatan manusia super.

Inilah yang akan dihadapi tiga gadis remaja, Casey (diperankan Anya Taylor-Joy), Claire (Haley Lu Richardson), dan Marcia (Jessica Sula).

Suatu hari mereka diculik seorang pria, yang belakangan diketahui bernama Dennis. Pria ini bertampang dingin, berpenampilan sangat rapi, kemeja dikancingkan hingga paling atas, dan terobsesi dengan kebersihan.

Di dalam ruangan tempat ketiganya dikurung, mereka berjumpa seorang perempuan anggun bernama Patricia dan seorang bocah 9 tahun bernama Hedwig. Yang membuat mereka terenyak, ketiga orang itu ternyata muncul dalam tubuh satu orang.

Dalam suatu sesi, Dr Karen Fletcher (Betty Buckley), seorang psikolog, menemui pasien bernama Barry. Dia digambarkan genit dan gemar merancang busana.

Dari Fletcher inilah diketahui, keempat orang itu "menghuni" tubuh Kevin (James McAvoy) yang mengalami penyimpangan identitas disosiatif (DID). Bergantian mereka muncul "dalam cahaya", yakni kontrol atas tubuh Kevin.

Melalui serangkaian surat elektronik kepada Fletcher, Barry berupaya memberi tahu dia tentang bakal munculnya The Beast, yang sangat perkasa, yang jahat. Selama ini Barry menjadi yang terkuat di antara kepribadian yang lain dan mengatur siapa yang boleh muncul dalam cahaya.

Mengetahui yang lebih buruk bakal terjadi, ketiga gadis itu berupaya melarikan diri. Fletcher pun berusaha menyelidiki lebih jauh. Sampai pada akhirnya mereka sendiri berhadapan dengan The Beast.

Sybill hingga Gollum
Ketika tahun 1973 muncul buku laris berisi studi kasus tentang Sybill, seorang perempuan yang tampaknya mengalami DID, cerita-cerita tentang orang berkepribadian ganda atau jamak semakin banyak menjadi inspirasi film dengan genre thriller atau horor.

Jauh sebelum itu, sudah ada The Strange Case of Dr Jekyll and Mr Hyde yang ditulis Robert Louis Stevenson tahun 1886 tentang seorang yang cerdas dan baik hati pada satu saat lalu pada saat lainnya menjadi pembunuh brutal.

Tahun 1960, muncul film Psycho karya Alfred Hitchcock tentang pembunuh berantai Ed Gein yang disebut-sebut sebagai salah satu raja film horor berlatar kepribadian ganda. Kita juga mengenal tokoh Smeagol atau Gollum dalam seri film The Lord of the Rings yang berkepribadian ganda.

Meski demikian, fenomena DID ini juga memicu perdebatan, apakah hal itu benar-benar anomali psikologis atau akting belaka. Dalam beberapa artikel disebutkan, komunitas psikologi klinis mengakui DID memang fenomena nyata, tetapi teramat jarang.

Film-film itu pun dinilai penuh dramatisasi dan bumbu-bumbu sering kali malah mengaburkan pengetahuan tentang kelainan itu.

"Individu dengan kepribadian jamak bisa mengubah kimiawi tubuhnya melalui pikiran," demikian temuan Dr Fletcher.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com