Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Salawaku": Obat Luka di Pulau Seram

Kompas.com - 19/02/2017, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Langkah-langkah dalam perjalanan terkadang lebih istimewa dari titik akhir tujuannya.

Dalam sebuah perjalanan di Pulau Seram, Ambon, Saras tak hanya terobati oleh hamparan pasir putih, bening kristal laut, dan biru cerah langit. Namun, juga oleh pertemuan dengan orang-orang asing yang lalu menjadi tempat becermin sekaligus pengobat luka.

Salawaku yang bergenre film perjalanan pada akhirnya tak sekadar film jalan-jalan yang menghibur dan indah, tetapi diam-diam juga kontemplatif.

Lebih dalam lagi, lewat sudut pandang anak yang polos, isu besar dan penting sesungguhnya digarap, yakni tentang posisi perempuan yang kerap dalam relasinya dengan laki-laki tidak diuntungkan, tambahan lagi ketika berhadapan dengan adat.

"Semula cerita ini berangkat dari sosok perempuan, tetapi kemudian dipilih sudut pandang anak yang polos dan tanpa tendensi," ujar Pritagita Arianegara, sutradara film Salawaku, Selasa (14/2/2017).

Film itu menjadi debut Pritagita sebagai sutradara film layar lebar. Pilihan itu pula yang membuat film itu tak kehilangan unsur hiburan dan kesegaran.

Elko Kastanya mampu menghidupkan karakter Salawaku dan diganjar penghargaan sebagai pemain anak terbaik dalam Festival Film Indonesia 2016.

Cerita berawal dari Salawaku seorang bocah murid sekolah dasar yang agak badung, tengil, dan keras kepala.

Dia mendadak sebatang kara lantaran ditinggalkan kakaknya, Binaiya (Raihaanun), tanpa penjelasan. Ketimbang dirawat kerabat, Salawaku memilih mencari kakak perempuannya.

Sebelumnya, pada adegan pembuka, seorang perempuan yang ternyata kakak Salawaku, Binaiya, digambarkan berteriak-teriak seperti orang kehilangan ingatan, terapung- apung di dalam sampan.

Pada suatu malam, Salawaku nekat mencuri sampan seorang pemuka adat di kampungnya.

Berbekal rantang berisi ikan dan pisang, dia membelah bening lautan dengan sampannya.

Di tepi sebuah pantai, dia bertemu Saras (Karina Salim) yang sedang tertidur. Padahal, matahari sudah tinggi dan terik. Salawaku mendekat dan menawarkan bekalnya kepada Saras (Salawaku lalu kesal karena makanannya dihabiskan Saras).

Saras lantas meminta bantuan Salawaku mengantarkannya ke resor, tempat tinggalnya selama liburan. Namun, Saras yang sedang galau malah menemani Salawaku mencari kakaknya.

Sementara itu, pemuka adat meminta putranya, Kawanua (JFlow Matulessy), mencari Salawaku dan membawanya pulang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com