Iris Mittenaere, Mendobrak Dominasi Amerika di Miss Universe

JAKARTA, KOMPAS - Iris Mittenaere asal Perancis akhirnya menyandang mahkota Miss Universe pada akhir Januari 2017 di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina. Ia dianggap telah mendobrak tradisi juara yang biasanya didominasi Amerika Serikat dan negara-negara Amerika Latin.

Dia perempuan Perancis kedua setelah Christiane Martel, yang pada tahun 1953 dinobatkan sebagai ratu kecantikan sejagat.

Eropa sendiri selama 27 tahun terakhir absen menempatkan wakilnya sebagai pemenang. Pembawaannya santai dan rendah hati.

Perempuan kelahiran 25 Januari 1993 ini mencerminkan orang Perancis yang menjunjung tinggi motto liberte, egalite, fraternite. Kebebasan, keadilan, dan persaudaraan.

Nilai itu tercermin ketika ia mengemukakan pandangannya tentang Perancis yang menerapkan kebijakan open border atau pandangan dia soal negara lain yang menerapkan pembatasan kedatangan imigran.

"Tidak tahan membayangkan ada seseorang yang sekarat di negaranya, lalu kita menutup pintu ketika mereka datang mencari perlindungan kepada kita. Itu tidak manusiawi. Saya mendukung Perancis menerapkan open border saat ini, meskipun kebijakan itu bisa saja berubah suatu saat," kata Iris dalam perbincangan akhir pekan lalu dengan harian Kompas.

Penyandang gelar Miss France 2016 ini berkunjung ke Indonesia dalam rangka malam puncak Puteri Indonesia 2017 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (31/3/2017.)

Sebelum menjadi Miss Universe 2016, Iris sehari-hari adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Ia sudah punya sederet rencana selama menjalani hari-harinya sebagai Miss Universe.

Di antaranya, membantu anak-anak dengan masalah bibir sumbing dan kelainan pada langit-langit rongga mulut (cleft palate). Ia akan berkampanye untuk pengumpulan dana bagi Smile Train, organisasi nirlaba internasional yang membantu operasi bibir sumbing dan cleft palate pada anak.

Iris juga akan turun tangan membantu proses operasi dengan bekal latar belakangnya yang menekuni bedah mulut dan gigi. "Dalam waktu dekat saya dan Smile Train akan menggelar bakti sosial operasi bibir sumbing. Tapi lokasinya masih rahasia. Saya tidak boleh kasih tahu kamu," katanya dengan nada manja.

Dalam perbincangan khusus pagi itu, Iris kemudian bercerita bahwa ini adalah pengalaman keduanya berkunjung ke Indonesia. Pengalaman pertama adalah saat mengunjungi Bali tiga pekan lalu untuk sebuah pengambilan gambar iklan komersial.

Iris teringat makanan yang dicicipinya di Bali. Pedas, tapi ia menyukainya. "Itu pedas level medium yang saya cicipi. Saya suka, tetapi tidak bisa lebih dari itu," kata perempuan yang hobi memasak ini.

Iris kemudian bercerita tentang masa kecilnya dan impiannya di masa depan. Ia juga dengan ceriwis berkisah tentang kesukaannya belajar budaya, bertemu orang-orang baru, dan menjajal olahraga ekstrim.

Perbincangan lengkap dengan Iris dapat dibaca di harian Kompas edisi Minggu, 9 April 2017. Selain itu, simak liputan khusus gaya hidup urban tentang cara pesohor seperti Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, sutradara Riri Riza, penyanyi Judika, dan pembawa acara Becky Tumewu memuaskan rindu terhadap makanan khas daerah mereka.

Ada pula ulasan film bertabur bintang Kartini, konser mini Raisa x Isyana, dan inspirasi desain produk dari bahan serat. Selamat berakhir pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.