Christine Hakim: Bayangkan Apa yang Akan Terjadi pada NKRI

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran senior Christine Hakim banyak memetik pengalaman setelah menjadi pemain dalam film Kartini karya sutradara Hanung Bramantyo. Salah satunya kata Christine, adalah memahami keputusan Kartini ketika dihadapkan pada dua pilihan.

Kartini diketahui memilih memperjuangkan pendidikan bersama kaumnya daripada menerima beasiswa di Belanda.

"Kartini sudah memilih dengan segala konsekuensinya untuk tetap memajukan kaumnya dan bangsanya untuk tetap berpijak pada akar budaya nenek moyangnya," ujar Christine dalam peluncuran buku "Di Balik Layar Film Kartini", di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2017).

Christine menilai pembelajaran ini penting baginya. Namun, kata dia, saat ini banyak sekolah-sekolah unggulan di Indonesia yang sudah mengesampingkan metode belajar dengan pengantar bahasa Indonesia.

"Terus terang, jujur, saya melihat ada sekolah-sekolah unggulan itu bahasa Indonesia bahasa ketiga. Bahasa asing bahas pertama," kata dia.

"Padahal sebelum NKRI berdiri, bahasa itu sudah mengikat kita. Bayangkan apa yang akan terjadi pada NKRI ke depannya? Karena bahasa itu adalah produk budaya."

"Kita punya lebih dari satu loh bahasa. Produk budaya bahasa itu bagaimana yang mau kita ajarkan sopan santun kalau, 'Hi mom!', 'Okay'," tambah dia.

Selain pemain film biopik Tjoet Nja' Dhien itu, ada artis peran Acha Septriasa yang tengah hamil muda. Ada wejangan yang diberikan Christine kepada pemeran Roekmini dalam film Kartini itu.

"Kamu jangan gitu ya nanti. Ajarin bahasa Jawa. Soalnya lagi hamil nih Acha," ujar Christine sambil mengusap perut Acha.