Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsania Marwa Tak Percaya Atalarik Syah Mau Rujuk karena Alasan Ini

Kompas.com - 18/04/2017, 22:16 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

CIBINONG, KOMPAS.com - Artis peran Tsania Marwa meragukan keinginan sang suami, Atalarik Syah, untuk rujuk dengannya. Ia merasa memiliki alasan kuat untuk tak percaya. Mengapa?

"Tergugat merasa masih mau menyambung hubungan pernikahan. Saya hanya menyampaikan pertanyaan sederhana aja kok, 'Pak, kalau memang beliau masih mau menyambung hubungan dengan saya, kok enggak sesuai dengan tindakannya?'" kata Tsania usai mediasi dengan Atalarik, di Pengadilan Agama Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/4/2017).

Alasan pertama menurut Tsania, Atalarik kerap mempersulit dirinya untuk bertemu dengan kedua buah hati mereka.

"Saya coba datang ke sana saya diusir, dibilang sama kakaknya saya yang kabur juga dibilang saya enggak punya otak karena datang pas suami saya enggak ada. Karena saya punya otak, saya dateng pas suami saya enggak ada. Kenapa? Anak saya sama siapa? Kalau emang beliau yang punya otak, beliau pergi, bawa dong ke ibunya," ucapnya.

Pemain sinetron Putri yang Ditukar ini heran ketika di satu sisi suaminya berharap mereka berkumpul kembali, namun di sisi lain ia seakan dilarang menemui anak-anaknya.

"Saya mampu kok lahir batin jaga anak saya. Saya juga lagi enggak kerja, jadi enggak ada alasan untuk beliau enggak mau antar anak saya. Dia bilang dititipin sama ibunya. Ibunya berangkat umrah kok. Dan saya cek sama salah seorang ibu rumah, ibunya enggak tiap hari nginep situ kok," kata Tsania.

"Jadi ada malam, di mana anak saya bener-bener hanya dengan baby sitter dan pembantu. Di saat saya ibunya bisa jagain. Tindakan saya datang ke rumah membawa polisi membawa ketua RT itu semata-mata motherhood saya yang berbicara. Saya kan mau anak saya aman, saya yang urusin dia dari kecil. Jadi di sini saya cuma minta saya mau ketemu anak, itu aja," tambahnya.

Lalu, ia menyebut sang suami pernah menurunkannya di pinggir jalan karena Tsania menolak putra putrinya dibawa pulang ke rumah. Kemudian, barang-barang kesukaannya, antara lain tas dan sepatu, masih ada sebagian yang belum dikembalikan kepada Tsania.

Terakhir, pihak Atalarik melaporkannya ke Polres Bogor atas dugaan pemaksaan masuk ke rumah.

"Jadi, kita lihat faktanya aja deh. Apa fakta yang ada itu menunjukkan kalau beliau emang masih mau rujuk dengan saya? Kok kayaknya saya susah percaya?" kata Tsania.

Satu lagi yang membuatnya ragu akan keinginan Atalarik untuk memperbaiki biduk rumah tangga mereka.

"Mas Arik pernah bilang ke saya, ada bukti WhatsApp-nya, kalau saya gagal jadi ibu. Dia bilang, 'Kamu enggak usah khawatir masalah ibu, saya bisa dapet yang lebih baik'," ujar Tsania.

Namun, ternyata fakta yang ia temukan tak sesuai dengan apa yang dijanjikan Atalarik kepadanya. Tsania merasa putra putrinya selama perseteruan mereka tak benar-benar diurus dengan baik.

"Saya terakhir ketemu anak saya yang sulung, pas ulang tahun dia 25 Maret 2017. Saya tanya ke anak saya, 'Di rumah siapa yang bersihin kotoran telinga?' Dia jawab, 'enggak ada'. Dari dia lahir tuh selalu saya yang bersihin kotorannya. 'Kok suster enggak bersihin telinga?' 'Enggak tahu'," katanya.

"Terus saya coba bersihin telinga anak saya, kotor banget," tutur Tsania sambil terisak.

"Terus anak saya kemarin ada ambil rapor. Saya tanya sama suster baik-baik, 'Sus siapa yang besok yang ambil rapor?', kata suster 'Bapak bu'. Ternyata enggak diambil, saya dapat info dari gurunya, enggak diambil rapornya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com