Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayu Utami: "Software" Kita

Kompas.com - 23/04/2017, 11:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ada aksi, ada reaksi. Peristiwa anak menuntut warisan di saat salah satu orangtuanya masih hidup mengundang reaksi di media sosial.

Penulis novel Ayu Utami (48) menyebut hal itu sebagai kasus ekstrem yang tidak bisa dipakai untuk menggeneralisasi masyarakat.

Itu bukan sebuah perubahan budaya. Dari zaman dahulu, kasus serupa ini memang terjadi.

"Kalau publik masih menyebut kasus itu sebagai bentuk anak durhaka, berarti moralitasnya masih tidak membenarkan peristiwa seperti itu. Menjadi mengerikan kalau peristiwa itu dianggap normal. Itu artinya, moralitas masih terkontrol," kata Ayu seusai menjadi pembicara pada peluncuran buku Curhat Perempuan di Jakarta, Senin (17/4/2017).

Ayu memang senang berbicara filsafat. Ia merintis sebuah kelas filosofi bawah tanah di Teater Utan Kayu, Jakarta, yang terbuka untuk umum.

Dari sana Ayu mendorong masyarakat membenahi "software" atau peranti lunak yang mereka miliki. Walaupun membahas soal filsafat, materi yang disodorkan dibuat ringan.

Menurut Ayu, data yang tersebar baik secara riil maupun melalui dunia maya sangat banyak. Semua orang bisa mengakses data apa pun.

"Sekarang ini, kita semua tidak siap dengan software yang memproses jutaan data itu. Yang saya maksud software itu adalah kemampuan berpikir dan mengolah data. Akibatnya, kita mudah sekali mengambil kesimpulan yang salah atas peristiwa yang terjadi di masyarakat," kata Ayu. (OSA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 April 2017, di halaman 32 dengan judul ""Software" Kita".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com