Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Einstein bukan E=mc2 Saja

Kompas.com - 30/04/2017, 22:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sosoknya lekat dalam ingatan sebagai kakek tua dengan rambut acak-acakan dan kumis tebal melintang. Begitu pun dengan penemuan besarnya dalam ilmu pengetahuan tentang teori relativitas umum.

Namun, Albert Einstein (1879-1955) bukan sekadar E=mc2.

Di luar pencapaiannya sebagai ilmuwan, tak banyak orang tahu seperti apa masa muda Einstein, siapa kawan dan lawannya, juga petualangan cintanya.

Sisi-sisi inilah yang dihadirkan kepada publik lewat serial Genius yang mulai ditayangkan di kanal televisi National Geographic pada 23 April 2017.

Dibintangi aktor Geoffrey Rush-dikenal sebagai pemeran Kapten Barbossa dalam seri film Pirates of the Caribean-Genius mengisahkan perjalanan hidup Einstein semasa muda hingga masa tuanya, dari seorang pencatat hak paten menjadi pengungkap rahasia alam semesta.

Musim pertama terdiri atas 10 episode berdasarkan buku Einstein, His Life and Universe, karya Walter Isaacson yang ditulis tahun 2007.

"Kita tahu tentang sang ikon, Albert Einstein. Tetapi, kita tidak pernah tahu bahwa dia pun pernah gagal. Sama halnya dengan kita. Ketika kita mengejar sesuatu, terinspirasi sesuatu, kita gagal jika kita mengambil risiko. Begitu pun dia," kata Brian Grazer, salah satu produser eksekutif Genius, seperti tercantum dalam laman National Geographic.

Episode pertama membawa penonton ke Berlin, Jerman, pada Juni 1922. Dilatari kebencian terhadap kaum Yahudi, muncullah Einstein mengajar di hadapan mahasiswanya.

"Percayalah, aku tahu semua hal. Tetapi, rupanya aku salah. Apa itu waktu? 10 meter per detik, 160 kilometer per jam. Apakah ada jam di seluruh galaksi? Perbedaan masa lalu, kini, masa depan, hanyalah sebuah ilusi yang bandel," kata Einstein.

Dia meminta mahasiswa menutup mata, membayangkan perjalanan segaris cahaya dari matahari melintasi alam semesta hingga sampai ke bumi.

Saat itulah ingatan Einstein kembali ke masa mudanya. Einstein muda, diperankan Johnny Flynn, berada di dalam kelas di Muenchen tahun 1894, bosan dengan penjelasan gurunya tentang matematika.

Einstein muda digambarkan sebagai pembangkang dan keras kepala. Dia dikeluarkan dari kelas karena melawan guru. Menghafal bukan pendidikan, kata dia.

Dia juga sering bertentangan dengan ayahnya. Karena keluarga bangkrut, ayah, ibu, dan adik perempuannya pindah ke Italia, sementara Einstein ditinggal untuk menyelesaikan pendidikan di Jerman.

Dia pun menyusul ke Italia setelah minta dikeluarkan dari sekolah lantaran tak tahan dengan sistem pengajarannya.

Einstein lalu mendaftar ke Institut Politeknik Zurich di Swiss. Di sinilah kita tahu bahwa ilmuwan besar ini pernah gagal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com