Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Tahun Depan, JakCloth Hadir Tanpa Panggung Musik

Kompas.com - 29/11/2017, 16:52 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Setelah sembilan tahun selalu menghadirkan puluhan hingga ratusan musisi dalam gelarannya, kini festival clothing JakCloth memutuskan menanggalkan unsur musik.

CEO Lian Mipro selaku penyelenggara JakCloth, Ucok Nasution, mengumumkan itu dalam konferensi pers JakCloth Year End Sale (YES) di Jakarta Design Center, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).

"Ini akhir panggung musik JakCloth. Tahun depan udah bukan seperti ini konsepnya. Ini adalah akhir dari panggung musik JakCloth sepanjang 2009 - 2017," ucap Ucok.

Keputusan itu tak terlepas dari keinginan pihaknya untuk memberikan ruang lebih kepada pemilik clothing brand lokal untuk mengembangkan usaha mereka.

[Baca juga : Band Hardcore, Madball, hingga Payung Teduh Bakal Guncang JakCloth YES 2017]

Dengan kata lain, mengembalikan JakCloth ke atmosfer awalnya, yakni kental akan bisnis clothing dan fokus sebagai pusat kreatif anak muda.

"Karena terakhir JakCloth Lebaran, tiket terjual itu 250 ribu dan hasil survei kami, penonton musiknya itu cuma 50 ribu. Jadi clothing-nya udah mendominasi. Dulu kan kenalin clothing lewat band, sekarang kebalik, kenalin band lewat clothing," ujar Ucok.

"Jadi clothing sukses lah menurut saya perjalanannya sembilan tahun," sambungnya.

Ada banyak pertimbangan lain juga hingga akhirnya JakCloth memilih "bercerai" dari musik.

"Terakhir di Solo, sebagian besar pengunjung masuk sebelum band karena mereka merasa terganggu dengan band mulai, berisik, dan terus jadi malah sempit. Di Cikupa juga ada yang mau beli clothing, pingsan, karena berebut sama orang mau nonton band.

[Baca juga : Menari dan Bernyanyi Bersama GAC di JakCloth Summer Fest 2016]

Namun apabila ada brand yang nantinya ingin memasukkan musik dalam konsep mereka secara mandiri, pihak JakCloth mempersilahkan.

"Enggak dipungkiri industri clothing dekat dengan musik dan gaya hidup. Tapi per Januari 2018, kami putuskan tidak ada panggung musik. Kalau beberapa brand mau ada gimmick musik, ya kami persilakan, enggak ada masalah," kata Ucok.

Ia pun merasa yakin, meski tanpa kehadiran panggung musik, JakCloth tak akan kehilangan taringnya.

"Saya yakin brand-brand kita fanbase-nya udah cukup kuat. Industri udah cukup besar, Insya Allah tanpa musik tidak akan terlalu berpengaruh. Jadi yang kami tonjolkan industri kreatifnya, brandnya," kata Ucok.

Sebagai gantinya, mereka bakal menyajikan konsep JakCloth yang baru dan lebih menarik.

"Saya kasih bocoran. Tahun depan kami ada konsep non-ticketing, cuma register aja. Kemudian kami ada konsep bisa makan sepuasnya. Karena beberapa konsumen udah mulai mengeluh soal makanan, udah enggak enak dan mahal. Karena itu kami bikin konsep makan sepuasnya," ucapnya.

"Industri skateboard akan kami tampilkan lagi. Akan ada beberapa ikonik anak muda akan kami munculkan lagi. Ada kejutan-kejutan dan kolaborasi. Pengunjung gratis dan booth-nya bisa gratis sesuai syarat dan ketentuan berlaku," imbuh Ucok.

[Baca juga : Di JakCloth 2015, Chika Waode dan Edric Chandra Terkenang Olga Syahputra]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com