Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambe Turah, Akun Gosip yang Dukung Gerakan Antihoaks

Kompas.com - 27/01/2018, 21:10 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Bisnis Lambe Turah, Nanda Persada, mengklaim bahwa akun gosip Lambe Turah sejatinya mendukung gerakan antihoaks.

Hal ini disampaikan Nanda dalam program bincang-bincang Talk With Timothy yang disiarkan KompasTV, Sabtu (27/1/2018) pukul 20.00 WIB.

Sebagai buktinya, Nanda mengatakan bahwa akun gosip Lambe Turah pernah mendapat penghargaan sebagai "media" yang mendukung antihoaks.

Baca juga : Mengenal Bahasa Unik ala Lambe Turah

"Lambe Turah juga menyadari kalau gosip yang belum tentu benar itu enggak akan di-posting. Kemarin Lambe Turah menerima penghargaan salah satu instansi karena dia salah satu media yang mendukung antihoaks," ujar Nanda kepada pembawa acara Talk With Timothy, Timothy Marbun.

Nanda yang juga dikenal berprofesi sebagai manajer artis itu mengatakan bahwa selama ini admin Lambe Turah alias Minceu, selalu mengunggah foto yang bermuatan gosip-gosp artis lengkap dengan data penunjangnya.

"Kalau mereka posting sesuatu harus ada data pelengkap lagi. Mereka enggak mau posting yang hoaks," kata pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Manajer Artis Indonesia itu.

"Kalau mereka posting satu foto biasanya harus posting foto kedua, ketiga," lanjutnya.

Baca juga : Akun Gosip Lambe Turah Tiba-tiba Menghilang

Belakangan, akun Instagram yang menyajikan informasi seputar selebritas pun menjamur. Lambe Turah menjadi akun yang paling sering dibahas para warganet karena beritanya yang update dan penggunaan bahasa yang lucu.

Lambe Turah selalu menyajikan informasi melalui foto maupun video amatir. Caption atau keterangan foto pun dibuat dengan bahasa yang unik seperti:

"Babang" untuk menggantikan kata abang.
"Nyemil batako" untuk mengganti kata gemas.
"Ngunyah krikil mentah" untuk mengganti kata sebal.
"Ertong" untuk mengganti kata artis.
"Hengpon jadul" untuk handphone lama.
"Unch unch..." sebagai ungkapan manja.
"Balabala" atau "Balanemo" untuk kata fans garis keras.
"Kewong" sebagai kata ganti kawin.
"Uplot" untuk kata upload.
"Jelong-jelong" sebagai kata ganti jalan-jalan.
"Valakor" sebagai istilah yang dialamatkan kepada perebut suami orang.

Selain itu, keterangan foto atau video yang seringkali tidak saling terhubung sengaja dilakukan karena berita yang disajikan seringkali masih sumir.

Baca juga: IGtainment yang Makin Menjamur

"Selama ini kita selalu menggunakan bahasa yang sopan tidak menuduh dan tidak men-judge orang sama sekali. Bahkan kadang photo sama caption-nya enggak nyambung," kata salah satu admin Lambe Turah yang biasa disebut Minceu kepada Kompas.com melalui Direct Message Instagram.

"Tapi seperti kata pepatah, satu foto berjuta makna. Makannya anti sekali menampilkan posting-an berupa ketikan tulisan tanpa bukti," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com