Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Story of a Broken Heart", Album Lagu Galau yang Terinspirasi "Sang Penggoda"

Kompas.com - 25/07/2018, 19:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jagonya Musik & Sport Indonesia meluncurkan album bertajuk "Story of a Broken Heart" pada Rabu (25/7/2018). Dalam album tersebut terdapat nama deretan musisi yang menyajikan lagu-lagu "galau".

Once selaku produser musik sekaligus musisi, mengatakan bahwa album ini terinspirasi dari lagu milik penyanyi Tata Janeeta berjudul "Sang Penggoda".

"Steve Lillywhite (CEO Jagonya Musik & Sport Indonesia) dan tim di album ini awalnya terpicu untuk buat album kompilasi ini karena lagu Tata. Kemudian, mencari lagu tentang patah hati. Hari gini banyak produk dan bagus-bagus. Kemudian kami bikin satu tema 'Broken Heart'," ungkap Once dalam jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).

Tata merasa tersanjung saat lagunya ternyata menjadi inspirasi lahirnya album ini. Ia pun menyambut positif adanya album kompilasi ini.

"Zaman sekarang kita jangan idealis, egois, karena penikmat musik sekarang lebih suka hal-hal bervariasi. Mudah-mudahan kalau aku ditaruh bersama teman-teman, bisa lain warnanya, beda beragam jadi daya tarik sendiri. Yang penting karya aku didengerin orang," kata Tata.

Sementara sebagai salah satu musisi yang karyanya ada di album ini, Adera mengatakan bahwa single-nya, "Serpihan Hati", dipilih untuk dimasukkan dalam kompilasi ini karena cocok dengan tema.

"Justru saya sering ngalamin patah hati. Kalau bawain lagu patah hati tuh selalu inget. Patah hati rupanya cocok dengan tema dari album ini," ujar Adera.

"Lagu ini rillis Februari, terus ditawarin. Kebetulan cocok banget sama temanya, akhirnya masuk dalam album ini. Lagu ini yang nyiptain Adhitya Sakti," imbuhnya.

Selain Adera dan Tata Janeeta, karya dari beberapa musisi lain juga terdapat di album ini seperti Once Mekel dengan "Takkan Terganti", Slank dengan "Terlalu Pahit", Mytha Lestari dengan "Takkan Pernah Mati", dan masih banyak lagi.

Baca juga: Tata Janeeta: Jangan Sebut Korban Pelecehan Lebay

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com