Parto: Menyatukan Patrio dalam Satu Panggung Itu Susah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelawak Eddy Soepono atau yang lebih dikenal sebagai Parto (58) mengatakan bahwa menyatukan kembali grup lawak Patrio cukup susah lantaran kesibukan masing-masing personelnya.

"Masing-masing sibuk, jadi menyatukannya agak susah," ujar Parto saat dijumpai di Studio ANTV, Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Parto saat ini sibuk dengan kegiatannya mengisi acara di sebuah program hiburan di stasiun televisi. Sedangkan kedua teman Parto, yakni Akrie Patrio sibuk dengan kegiatan keagamaan dan Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio sibuk sebagai anggota DPR RI sekaligus mengisi program acara hiburan dan

Menurut Parto, hal itulah yang akhirnya membuat Patrio juga tidak memiliki tawaran manggung.

"Akhirnya job-nya sudah enggak ada. Eksisnya grup kalau kita tampil di satu tempat atau acara, kalau enggak ada acaranya, ya, enggak kelihatan eksis," kata dia.

"Kangen juga bareng Patrio," jawab Parto saat ditanya apakah kangen satu panggung dengan format Patrio lagi.

Menurut Parto, menggunakan media selain televisi, misalnya YouTube, pun sulit bagi mereka.

"Saya pribadi sendiri saja untuk bikin konten YouTube enggak punya kesempatan walaupun ada yang ngajakin timnya. Bisa saja (Patrio), cuma sudah enggak ada kemauan juga. Kayaknya masing-masing punya kesibukan," kata Parto.

Baca juga: Parto Bahagia Bisa Satu Program TV Bareng Eko Patrio Lagi

Grup lawak Patrio didirikan pada 10 November 1994. Nama Patrio merupakan gabungan dari tiga nama personelnya, yakni Parto, Akri, dan Eko.

Patrio dikenal setelah mengisi program lawak bertajuk Ngelaba yang ditayangkan di stasiun televisi TPI (kini MNC TV). Program tersebut berlanjut hingga 13 tahun, dari 1994 hingga 2007.