JAKARTA, KOMPAS.com - Musik dangdut terus berkembang pesat seiring perkembangan zaman.
Beberapa musisi bahkan mencoba memadukan unsur-unsur dangdut dengan musik lainnya.
Hal tersebut berimbas pada semakin kayanya ragam jenis musik dangdut.
Selain dangdut koplo, genre musik campursari pun kerap disebut-sebut memiliki kesamaan akar, yakni dari dangdut.
Lantas, apa perbedaan dari campursari dan dangdut?
Berbicara tentang campursari tak bisa lepas dari nama Didi Kempot.
Baca juga: Judika: Didi Kempot Pejuang Musik Campursari
Popularitas campursari sampai dikenal luas tentu saja berkat kehadiran Didi Kempot.
Sepanjang kariernya, Didi Kempot selalu memperkenalkan musik campursari.
Campursari sendiri dicetuskan oleh R.M. Samsi yang tergabung dalam grup Campursari di RRI Semarang.
Namun popularitas campursari baru benar-benar dikenal orang lewat musisi Manthous di era 90-an.
Pada saat itu campursari dianggap musik yang berbeda hanya karena memasukkan instrumen keyboard dam gitar bass sebagai pengiringnya.
Namun warna musik yang dibawakan Manthous sendiri cukup beragam karena memadukan rock, reggae, Gambang Kromong, dengan langgam Jawa.
Baca juga: Ndarboy Genk Ingin Populerkan Campursari ke Mancanegara seperti Didi Kempot
Secara lirik, campursari identik dengan penggunaan Bahasa Jawa.
Hal ini dikarenakan musiknya lahir di ranah Jawa.
Uniknya, para musisi campursari sukses memperkenalkan diri dengan tetap mempertahankan Bahasa Jawa di dalam lirik-liriknya.