Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Sultan Jadi Warga Kehormatan Kobe

Kompas.com - 27/05/2008, 19:31 WIB

KOBE, SELASA--Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hemengkubuwono X diangkat sebagai warga kehormatan Provinsi Hyogo, Jepang, dalam suatu upacara yang sangat sederhana setelah melakukan pertemuan dengan gubernur Hyogo di Kobe, Selasa.

Gubernur Hyogo Toshizo Ido sendiri menganugerahkan gelar warga kehormatan itu di "Hyogo House", disaksikan pejabat pemerintah kota Kobe dan Pemprov Yogyakarta.

Penganugerahan ditandai dengan pengalungan kunci berukuran besar berwarna kuning keemasan serta pita warna merah biru. "Dengan kunci ini Anda sudah diterima sebagai warga Hyogo. Jadi kapanpun Anda ke sini, Anda sudah memiliki kunci untuk masuk ke gedung ini," kata Ido.

Sri Sultan menyatakan suka citanya karena mendapat penghargaan yang tak pernah terbayang sebelumnya. Sultan kemudian membungkukkan badannya tanda terima kasih kepada gubernur Kobe. "Ini pernghargaan yang luar biasa, saya sungguh-sungguh terharu dan merasa terhormat sekali menerima penghargaan ini," katanya.

Pemberian tersebut berlangsung secara tiba-tiba setelah keduanya mengadakan pertemuan untuk membahas soal manajemen bencana alam, khususnya gempa bumi. Usai pembicaraan, tiba-tiba Gubernur Ido berdiri dan setengah berlari ke arah stafnya untuk meminta kunci emas, simbol warga kehormatan Provinsi Hyogo dengan ibukota Kota.

Melihat hal itu Sri Sultan jadi ikut-ikutan berdiri karena mengira akan bersalaman dan bertukar kartu nama. Namun betapa ia kaget setelah diberitahu gubernur Hyogo bahwa dirinya akan menerima penganugarahan sebagai warga kehormatan Hyogo.

Dalam waktu yang singkat, keduanya kemudian berdiri bersama dan seorang staf langsung menyodorkan kunci emas, simbol warga kehormatan tersebut. Gubernur Ido langsung saja menyambar kalung dan mengalungkannya ke leher Sri Sultan.

Setelah itu keduanya melihat buku yang menunjukkan sejarah Provinsi Hyogo. Sejumlah wartawan Indonesia yang menghadairi acara itu pun segera mengabadikan peristiwa langka tersebut. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com