Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chaseiro Segera Sajikan Retro Luar-Dalam

Kompas.com - 23/04/2011, 20:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih ingat dengan grup band Chaseiro yang terkenal dengan single Pemuda di era 1978? Band yang kini berusia empat windu itu pun segera mengenalkan Retro, album terbaru mereka yang sengaja dirilis saat konser Chaseiro Music and Friends di Airman, Hotel Sultan, 30 April 2011 nanti.

Retro bukan sekadar menjadi judul album Chaseiro semata, karena sentuhan ala retro juga ikut sampai ke segala hal luar dalam yang sajikan. "Kalau tidak salah, dalam dunia fashion itu retro bisa diartikan sebagai gaya lama yang muncul kembali. Jadi kami bawakan lagu lama dengan tekstur baru," kata Candra Darusman (vokal, keyboard) kepada Kompas.com di sela-sela jamming di G Studio, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Sabtu (23/4/2011).

Menurut Candra yang mewakili personel Chaseiro lainnya -Aswin Satrowardoyo (vokal, gitar), Rizali Indrakesuma (vokal, bas), Helmie Indrakesuma (vokal), Irwan B Indrakesuma (vokal), Omen (vokal), dan Hudi Hudioro (flute)- sentuhan retro tak hanya pada bagian musiknya saja.

"Dari segi syairnya ada hal-hal yang perlu diingatkan dengan gaya retro. Di dalam album Retro itu lagu ada tentang pemuda, tentang lingkungan, ada hal yang menyangkut hidup sederhana, dan ceria. Jadi nilai-nilai ini nilai lama yang perlu digali kembali. Jadi tidak hanya retro di musik saja, tapi retro juga di nilai-nilainya," ujarnya.

Foto pada sampul album pun tak ketinggalan bergaya retro. "Nanti di dalam album itu kalau diperhatikan ada foto dari album pertamanya Chaseiro tahun 1978, terus kami bikin baru dengan pose yang sama di 2011. Nanti orang akan bilang 'gila ini masih muda banget. Ada yang sok wibawa, ada yang ngelawak'. Dahsyat aja pokoknya," kata Candra mengira-ngira sambil tertawa.

Sembilan lagu dikemas Chaseiro dalam album Retro, satu di antaranya berjudul Salah Cinta yang diandalkan sebagai single jagoan. "Ada lagu baru, judulnya Salah Cinta. Maksudnya, selama ini orang lebih mencintai dunia daripada kehidupan nantinya, kita terlalu terbelenggu dengan hal-hal di dunia. Itu salah cinta, semestinya cinta itu berimbang antara dunia dan akhirat," jelas Candra. "Walaupun berbau agamis, tapi kami sajikan dengan bahasa yang akademis," lanjutnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com