Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gili Jazz: Alam, Jazz, dan Budaya Tradisional

Kompas.com - 23/04/2012, 19:30 WIB

GILI TRAWANGAN, KOMPAS.com -- Keluar dari kepenatan kota besar, menuju bagian tengah Indonesia, kita bisa menemukan Good Heart Gili Jazz, yang digelar di Good Heart Bungalows, Gili Trawangan, Lombok, Senin (23/4/2012) malam waktu setempat. Penyelenggaranya menawarkan cara berbeda dalam menikmati sajian jazz di panggung.

Perpaduan seni modern, dalam hal ini jazz, dengan kekayaan alam dan budaya tradisional setempat, termasuk hidangannya, menjadi menu Gili Jazz. "Kalau kita lihat, musik adalah suatu alat komunikasi yang sifatnya universal. Tentu, kami harapkan itu jadi sarana untuk mengenalkan alam dari Gili Trawangan. Di Gili Trawangan ini begitu banyak kekayaan budaya dan alam," jelas Rahman Moenggah, Head of Ligro Management,  yang menyelenggarakan acara itu bersama Manajemen Good Heart, dalam jumpa pers di Gili Trawangan, Senin (23/4/2012).

Dalam Gili Jazz akan tampil band-band Why Not dan Ligro serta grup dengan musik tradisional Gendang Belek. Hidangan khas Gili Trawangan akan memanjakan lidah para pengunjung acara tersebut. "Ada buras yang secara umum dimakan pas Lebaran, ternyata enak juga disantap di luar hari besar. Terus, ada opak, sate tanjung. Mungkin, bule dan turis lokal enggak pernah nyoba. Saya wanti-wanti ke chef gimana supaya makanan ini tradisional semua," jelas Pemimpin Manajemen Good Heart, Raisman Purnawadi.

Selain perpaduan itu, Gili Jazz juga mengangkat isu peduli lingkungan, mengingat Gili Trawangan, sebagai salah satu pulau terbesar di kawasan Lombok dan dihuni oleh kira-kira 1.000 keluarga, "Prolingkungan sudah jadi suatu komitmen masyarakat di sini. Inilah isu yang akan diangkat di dunia," kata Rahman. "Mungkin ada yang kaget bahwa di sini tidak ada kendaraan bermotor, ada yang kaget begitu sampai harus berjalan kaki ke hotel, atau mau membeli sesuatu harus naik sepeda atau cidomo (sejenis dokar atau delman)," lanjut Rahman.

Untuk rencana ke depan, Gili Jazz diharapkan bisa menjelma menjadi bukan festival musik semata, melainkan pesta rakyat tahunan di Gili Trawangan. "Saya ada niatan setiap bulan akan ada pesta rakyat, di mana penghasilannya akan kami sumbangkan untuk sekolah yang membutuhkan. Mudah-mudahan mulai malam ini bisa mewujudkannya. Supaya tamu-tamu tidak hanya lihat penyu, tapi juga kenal sama ares (masakan yang diolah dari batang pisang)," ujar Raisman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com