Oppie Andaresta Baru Tahu Makna Hari Ibu Empat Tahun Lalu

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menurut Oppie Andaresta, selama ini Hari Ibu di Indonesia, yang diperingati setiap 22 Desember, cenderung identik dengan "hari libur kaum ibu". Menurut penyanyi, pencipta lagu, dan penggiat kemanusiaan itu pula, makna Hari Ibu sebenarnya bukan sebatas itu saja.

"Memang selama ini kita tahunya Hari Ibu itu ya hari liburnya ibu-ibu. Enggak ada memasak, mencuci. Tapi, memang ada benarnya, ada enggaknya," kata Oppie ketika diwawancara oleh Kompas.com melalui telepon di Jakarta, Jumat (21/12/2012).

Menurut Oppie, makna Hari Ibu harus dikembalikan ke sejarahpertemuan para perempuan pejuang dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Gedung Dalem Jayadipuranyang, Yogyakarta, yang menghasilkan Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

"Dulu itu kan, hasil kongres 22 Desember (1928) itu untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Tapi, sekarang kita tahunya ya itu tadi, hari liburnya ibu," jelas Oppie. "Saya pun baru tahu ini sekitar empat tahun yang lalu dari Ibu Linda Gumelar (Menteri Pemberdayaan Perempuan)," lanjutnya.

Namun, kalau ada acara untuk menyenangkan para ibu pada 22 Desember setiap tahun, menurut Oppie itu sah-sah saja. "Enggak apa-apa kalau ada acara buat nyenengin ibu. Tapi, kalau saya pribadi enggak pernah merayakannya, ini bukan contoh yang baik. Tapi, saya pasti memberi sesuatu kepada ibu saya di hari ulang tahunnya," ucap ibu satu anak ini.