Stereocase Berbagi Cinta dengan Para Tuna Ganda

JAKARTA, KOMPAS.com -- Siapa pun membutuhkan cinta, begitulah pesan yang coba disampaikan grup band Stereocase melalui single ketiga mereka, "All Wee Need Is Love" dari album Bicara.

Dengan cinta itu pula, Fadli (vokal), Richard (drum), dan Iqif (drum) ingin berbagi bersama para penyandang tuna ganda melalui kegiatan sosial. "Sebenarnya dari awal memang pengin melakukan hal yang berbau sosial. Cuma kebetulan kami baru keluar single ketiga 'All We Need Is Love'. Liriknya di sini love yang general, bukan yang hanya pacaran saja, kayaknya bisa juga nih dihubungin untuk kampanye itu (membantu para tuna ganda),"  jelas Fadli saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Rabu (29/5/2013).

Fadli menjelaskan aksi sosial itu dilakukan mereka  dengan melibatkan para penyuka musiknya.

"Mereka kami libatkan via Twitter, misalnya dia request 'All We Need Is Love' di radio mana dengan mention @stereocase dan #stereolove maka akan menyumbang Rp 1.000. Nah Rp 1.000-nya ini langsung dari kami, jadi orang-orang tinggal request saja," sambut Richard.

Stereocase segera mengalkulasinya bila jumlah donasi tersebut sudah pantas untuk disumbangkan. "Kami akan kalkulasikan dan kami sampaikan ke penderita tuna ganda," kata Fadli.

"Nanti kami akan sampaikan donasi ini ke salah satu panti tuna ganda di kawasan Kalideres Jakarta Barat," timpal Iqif berjanji.

Sementara ini, Stereocase belum menetapkan kapan mereka akan menutup kesempatan para penyuka musiknya untuk ikut terlibat dalam aksi sosial tersebut. "Awalnya memang ada tanggal yang kami tentuin, tapi namanya charity akhirnya kami perpanjang sampai single ketiga ini habis (masa promonya)," ujar Iqif.

"Mereka adalah saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Itu sayang banget kalau kita sehari-hari enggak membantu mereka. Mereka kekurangannya di dua hal, misalnya di tuna rungu atau tuna wicara. Dan itu sangat menyentuh, harus kita bantu," lanjut Fadli.

Untuk selanjutnya, Stereocase berharap kebiasaan positif ini bisa berlanjut di kemudian hari. "Ini awal yang pernah kita lakuin, jadi ke depannya mungkin akan menjadi kebiasaan kami," tutur Fadli.