Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjuang untuk 12 Menit Kemenangan

Kompas.com - 02/02/2014, 15:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Menyingkirkan ego untuk maju bersama kawan. Berjuang bukan sekadar untuk diri sendiri, melainkan juga demi kemenangan bersama. Itu bukan hal mudah, apalagi bagi remaja yang sedang dibelit problem keluarga.

Film 12 Menit: Kemenangan untuk Selamanya berkisah tentang grup marching band di Kota Bontang, Kalimantan Timur, yang tengah berlatih keras untuk mewakili kota itu dalam kompetisi nasional di Jakarta. Dalam grup ada Lahang (Hudri), pemuda bersuku Dayak, Tara (Arum Sekarwangi) yang merasa dibuang ke rumah Opa dan Omanya di Bontang. Ada pula Elaine (Amanda Sutanto) yang baru saja pindah ke Bontang mengikuti ayahnya yang berpindah tugas.

Menghadapi kompetisi nasional, grup ini ditangani pelatih asal Jakarta, Rene (Titi Rajo Bintang). Dibantu tim, Rene dengan keras dan penuh kedisiplinan menggembleng grup beranggotakan 130 remaja itu. Menghadapi Lahang, Tara, dan Elaine—dengan masalah dan latar belakang masing-masing—sikap keras Rene pun terkadang seperti membentur dinding.

Lebih dari sekadar cerita tentang upaya memenangkan kompetisi, film ini berkisah tentang bagaimana Lahang, Tara, dan Elaine bergelut dengan persoalan mereka dalam keluarga. Tak terhindarkan, kemelut pribadi para pemain inti dalam grup ini berpengaruh pada penampilan mereka saat latihan dan mempengaruhi permainan grup secara keseluruhan.

Film ini berhasil menggambarkan konflik batin masing-masing karakter itu. Pada saat yang sama, kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang melatari karakter-karakter itu membuat wajah Kota Bontang hadir lebih dinamis. Pabrik-pabrik, salah satunya tempat ayah Elaine bekerja, adalah pemandangan termegah di kota itu.

Ayah Elaine, Higoshi (Nobuyuki Suzuki), merupakan pria Jepang yang membawa kedisiplinan dan kesopanan ala Jepang dalam relasinya dengan keluarga dan orang lain. Masalahnya, ia melarang putrinya meneruskan kegiatan marching band meski Elaine mencintai kegiatan itu. Di sisi lain, kemunduran Elaine membuat posisi tim sangat timpang, justru saat kompetisi sudah di depan mata.

Latar Dayak
Di sisi lain, Lahang memberi latar budaya Dayak yang kental di film ini. Ritual upacara dan tarian yang membawa suasana magis hadir tanpa dipaksakan. Lahang berusaha mengejar mimpi, pada saat yang sama ia dihadapkan kenyataan ayahnya sakit keras. Di sini, suasana haru terbangun baik.

Konflik Tara pun tak kalah menarik. Pelan-pelan, penonton dibawa memahami masalah sekaligus pengalaman traumatik gadis muda itu. "Hidup itu seperti mendorong si doyok (mobil mogok) di tanjakan. Kalau kamu lepaskan akan kembali ke bawah. Kalau terus kamu dorong, akan sampai juga ke atas," nasihat Opa (Didi Petet) kepada Tara.

Sebagai pelatih, Rene tak bisa menutup mata ketika anggota grup itu terbelit persoalan pribadi yang mempengaruhi kebersamaan dan keberhasilan grup. Di sini karakter si pelatih itu berkembang. Rene pun mesti mengalahkan ego, menyemangati, belajar mendengarkan orang lain, juga mengakui kesalahan, tanpa menyerah.

"Kalau kamu menyerah, kamu yang paling kecewa dengan dirimu sendiri. Masalah yang kamu tinggalkan begitu saja tidak akan selesai dengan sendirinya." Itu yang ditekankan Rene kepada anak didiknya.

Film ini didukung pemain-pemain yang sebagian besar memang anggota marching band asal Bontang, antara lain Arum Sekarwangi sebagai Tara dan Hudri sebagai Lahang. Kompetisi nasional pun direkam saat Grand Prix Marching Band berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Desember 2012. Ekspresi, atraksi, sekaligus emosi terekam baik di sini. (Nur Hidayati)

12 Menit: Kemenangan untuk Selamanya    
- Sutradara: Hanny R Saputra
- Skenario: Oka Aurora
- Pemeran: Titi Rajo Bintang, Amanda Sutanto, Hudri, Arum Sekarwangi,
Didi Petet, Olga Lydia u Produksi: Big Pictures Production, Cinevisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com