"Kami ingin semua album kami ada terus di pasaran. Biar kalau orang ingin tahu kami, bisa mudah mencarinya. Sekitar 20 tahun lagi, kami mungkin akan jadi band lawas, tetapi albumnya tetap mudah dicari. Kelompok Duo Kribo, misalnya, kan band lawas yang albumnya sudah susah didapat," kata Arian, vokalis Seringai.
Piringan hitam itu sudah dilepas sejak awal Desember sebanyak 500 keping. Ongkos produksi adalah patungan dari label milik band, High Octane Production, Gurita Records, dan Off The Records.
Tidak sampai seminggu, piringan hitam seharga Rp 375.000 per keping itu nyaris ludes. Namun, pada awal tahun, album tersebut dilepas kembali dalam bentuk keping CD.
"Hasil rekaman di album pertama itu tidak sebagus album-album berikutnya. Dulu, rekamannya enggak sempurna. Jadi, buat mereka yang belum pernah dengar album pertama, mungkin agak kaget karena suaranya terdengar lebih raw (kasar) dibanding album lain," katanya.
Album High Octane Rock dilepas pertama kali hanya dalam kaset, dan setahun kemudian berupa CD. Band beranggota Arian, Ricky Siahaan (gitar), Edy Khemod (drum), dan Sammy Bramantyo (bas) ini telah memproduksi tiga album yang semua bakal dibuatkan versi piringan hitamnya. (HEI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.