Di tengah cuaca mendung dan suhu udara hingga 14 derajat Celsius, masyarakat Indonesia di Washington DC dan sekitarnya tetap menunjukkan minat yang kuat untuk mengunjungi festival itu. Target penyelenggaraan festival tersebut bukan masyarakat Indonesia saja, melainkan juga para warga AS yang terlihat bersemangat datang.
Pasangan suami istri warga AS, Zachary dan Lauren Schauf, yang tinggal tidak jauh dari Silver Spring, mengatakan, "Kami warga di sekitar sini. Jadi, ketika melihat ada festival Made in Indonesia, kami senang sekali dan sekarang antre untuk membeli makanan khas Indonesia."
Berbagai makanan khas Indonesia, dari sate, nasi campur, bakmi ayam, hingga hidangan penutup seperti cendol dan es campur, tersedia bagi para pengunjung.
"Ini pertama kalinya kami mencoba cendol, rasanya unik dan segar," tambah Lauren.
Peluang mengenalkan produk Indonesia dimanfaatkan oleh Dian Wibowo, pemilik usaha Indo Boutique di kota Leesburg, Virginia, AS, dengan membuka kios dalam festival itu.
"Kami menawarkan produk-produk busana dan aksesori batik dari Yogyakarta dan Bali. Tanggapannya cukup baik untuk usaha kecil ini. Banyak minat dari warga Amerika, terutama permintaan untuk koleksi aksesori etnis dari Bali dan Yogyakarta," ujar Dian kepada VOA.