JAKARTA, KOMPAS.com -- Semua lagu Harris Jung (19) menyiratkan makna tentang sikap positif menghadapi hidup.
Lagu-lagu cerminan suara hatinya terhadap berbagai persoalan, termasuk sikap mayoritas terhadap minoritas di Inggris, tempat dia lahir dan tumbuh.
Baginya, cara paling bijak menghadapi segala masalah adalah dengan percaya diri. Itulah yang diembuskan Harris dalam mini konser, Sabtu (19/11/2016) malam, di Gandaria City.
Harris muncul dari kegelapan panggung yang perlahan menerang dengan melantunkan "Worth It" yang langsung disambut sing along bercampur teriakan histeris penonton.
Harris menyanyi sembari berjalan ke depan panggung yang berbentuk huruf T untuk menyapa dan menjabat tangan penonton. Mereka merangsek maju berebut memotret atau merekam idolanya sedekat mungkin.
Tak kurang dari 700 penonton yang sebagian besar remaja putri dan anak-anak itu datang bersama ibu atau ayahnya.
Setiap sehabis melantunkan lagu, Harris menitip pesan tentang pentingnya percaya diri, tidak merendahkan sesama, dan selalu menjadi diri sendiri.
Dengan hanya memakai sweater tanpa lengan dan celana motif loreng, dan sempat ganti kaus merah muda lengan pendek, Harris tampil sederhana dan penuh percaya diri.
Harris termasuk sering ke Indonesia. Tahun lalu, selain show, dia juga ikut membintangi sinetron Salam.
Kali ini, dia datang untuk menggelar konser tunggal yang menjadi bagian dari kampanye Love Who You Are.
DNA Productions selaku manajemen Harris J untuk Indonesia dan ASEAN, dibantu Warner Music Indonesia, serta promotor Madacom, mendatangkan Harris untuk kampanye tersebut.
Sebelum konser, Harris telah beberapa hari berada di Indonesia keliling ke lima sekolah di Jakarta, Depok, dan Bekasi. Dia menyanyi dan berdialog dengan para siswa tentang pentingnya menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus menekan perundungan.
"Perundungan dapat mengakibatkan trauma yang lama sekali sembuhnya. Rasa percaya diri hancur," kata Harris.
Perundungan itu tidak secara personal dialami Harris, tetapi dia dapat merasakan sikap mayoritas masyarakat di London dan Amerika terhadap Islam, agama yang dia ikuti. Islam begitu negatif di mata mayoritas masyarakat Barat dan diidentikan dengan berbagai kasus kekerasan.
Harris lalu menawarkan citra lain dengan merilis lagu "Salam Alaikum" yang berisi lirik-lirik damai.