Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanung Bramantyo Ingin Rumah Kartini Jadi Tempat Wisata

Kompas.com - 22/03/2017, 11:03 WIB
Sintia Astarina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Proses pembuatan film Kartini memakan dana Rp 12 miliar. Sebagian besarnya untuk membuat bangunan tiruan rumah Kartini di Jepara.

Oleh karena itu, sutradara film tersebut, Hanung Bramantyo (41), ingin menjadikan rumah tersebut tujuan wisata supaya tetap mendatangkan manfaat sesudah digunakan untuk shooting.

Hanung berujar bahwa pengeluaran tertinggi pembuatan film itu bukan untuk membayar sederet artis papan atas yang main, melainkan untuk keperluan artistik.

"Terus terang justru pemain-pemain ini tidak mahal. Mungkin karena mereka mau mengabdikan diri terhadap Kartini, ya," ujar Hanung ketika ditemui sesudah acara peluncuran trailer dan soundtrack film Kartini, di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2017).

"Justru yang mahal itu di artistik. Ya, saya membangun rumah Kartini. Terus, bikin kereta kuda. Kereta kuda itu ada kereta bupati, istri, kereta rakyat, lurah, gubernur jenderal itu beda," sambung suami artis peran Zaskia Adya Mecca ini.

Hanung mengaku bahwa untuk pembuatan film Kartini pihaknya mendapat bantuan berupa data dari Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sehingga ia dan timnya bisa melakukan riset dengan mudah.

Lanjut Hanung, tadinya ia ingin sekali meminta bantuan pemerintah untuk membangun rumah Kartini. Namun, membangun rumah Kartini membutuhkan dana Rp 8 miliar dan waktu kira-kira delapan bulan.

"Padahal, saya berharap (rumah) itu dibangunkan, terus setelah shooting, kan yang main bintang-bintang mehong (mahal) gitu, bayangkan yang belum pernah ke Jepara akhirnya ke Jepara, akhirnya kemudian semua di sana," jelasnya.

"(Rumah Kartini) bisa jadi tempat wisata. Jadi, kalau mereka ke Jepara, bisa beli ukiran, beli mebel, mampir ke Rumah Kartini. Cuma ya, waktu itu enggak menarik mungkin," sambungnya.

Hanung menambahkan bahwa 100 persen dari hasil riset yang diperolehnya, 40 persen saja yang bisa diangkat ke gambar.

"Enam puluh persennya susah karena butuh budget," kata Hanung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com