"Ada aturan lama yang bilang bahwa untuk menjadi komikus, kau harus bekerja dengan baik, cepat, dan ramah," ujar Cebulski salam wawancara khusus di Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat, baru-baru ini.
"Kalau kau punya dua diantaranya kau mungkin bekerja. Jika punya tiga-tiganya kamu memiliki pekerjaan seumur hidup," lanjutnya.
Namun, bukan itu yang harus dipenuhi apabila seseorang ingin bekerja di Marvel Comics. Cebulski menyebut salah satu perusahaan publishing kenamaan dunia itu justru mendobrak anggapan lawas tersebut.
"Pertama adalah kau harus punya bakat, tidak hanya soal kemampuan menggambar, tetapi kau juga harus mampu membuat cerita, harus mampu menggerakkan karakter-karakter dari panel ke panel dan halaman ke halaman," ujar Cebulski.
Banyak orang bisa membuat ilustrasi yang indah, namun menurut dia, tidak semua mampu bercerita lewat gambar
"Lalu kau juga tidak harus cepat, karena tiap seniman bekerja dengan kecepatan yang berbeda. Jadi bukannya bekerja cepat, tapi kau harus bekerja keras," ucap Cebulski.
Sebab, seorang komikus punya deadline atau batas waktu yang harus dipenuhi.
"Ketika kau punya deadline, kau harus menghargai editormu, menghargai kebutuhan Marvel, dan menghargai deadline-mu," ujarnya.
Kemudian yang terakhir, lanjut Cebulski, seorang komikus Marvel harus memiliki personaliti yang terbuka dan bisa bekerja dalam tim.
Pasalnya, untuk mengerjakan sebuah komik, ada setidaknya enam orang yang terlibat. Mereka adalah writer, penciller, inker, colorist, letterer, dan editor.
"Hampir seperti keluarga, kau harus bekerja dengan orang-orang itu setiap hari. Dan kau harus punya personaliti yang terbuka akan ide lain dan bekerja sama dengan orang lain," ujar Cebulski.
"Tapi yang paling penting yang kau juga harus tahu bahwa walaupun itu sebuah pekerjaan, kita tetap harus bersenang-senang karena komik itu tentang bergembira," sambungnya sambil tertawa kecil.
https://entertainment.kompas.com/read/2018/01/15/214215310/tiga-syarat-utama-jadi-komikus-di-marvel-comics