Tessa Kaunang Tagih Nafkah Anak dari Sandy Tumiwa Senilai Rp 200 Juta

Tak tanggung-tanggung, Tessa menuntut Rp 200 juta, karena Sandy selama empat tahun terakhir tak pernah memberi nafkah kepada dua anak mereka. Tuntutan tersebut disampaikan kuasa hukum Tessa, Irsan Gusfrianto.

"Terkait nafkah, kami mengajukan rekovensi atau gugatan balik terhadap Sandy yang selama ini tidak menjalankan putusan pengadilan yang membebankan dia wajib menafkahi anak Rp 5 juta per bulan," kata Irsan saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).

"Tapi dia hanya menjalankan satu kali aja. Terhitung totalnya sejak diajukan gugatan itu, sekitar Rp 200 jutaan lebih lah," tambahnya.

Pihak Tessa juga mengajukan permohonan kepada pengadilan agar pembayaran nafkah anak bisa diambil dari 25 persen hasil penjualan harta gana gini Tessa-Sandy, sebuah rumah di kawasan Jakarta Selatan.

"Hasil penjualan rumah itu kan milik Sandy 50 persen. Nah hak uang kewajiban anak ini kami minta dipotong 25 persen dari situ," ujar Irsan.

"25 persen untuk anak didepositkan, 25 persennya lagi baru milik Sandy. Jadi dihitung hasilnya mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan dia kali ya," katanya lagi.

Perkara nantinya Sandy menyanggupi atau menolak hal itu, pihak Tessa tak peduli.

"Itu urusan dia hehehe, inikan perintah pengadilan. Kami sudah mohonkan, ya semakin lama dia tidak bayar ya semakin bengkak juga ya, kayak ngutang gitulah ya," ujar Irsan.

Tessa menimpali, selama ini sebenarnya ia tak mempermasalahkan Sandy yang yak pernah memberi nafkah kepada anak-anaknya. Namun, kini Tessa merasa ia perlu mengambil tindakan, apalagi Sandy berusaha merebut hak asuh anak mereka.

"Saya selama empat tahun mengasuh anak anak dengan baik tanpa bantuan dari Sandy yang tidak menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai bapak untuk menafkahi anak-anak. Saya tidak merasa keberatan," kata Tessa.

"Tapi tiba-tiba diganggu hidup saya. Kalau dia mau ambil hak asuh anak, dia mengurus diri aja belum becus, apalagi mau mengurus anak-anak," lanjutnya.