Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direkomendasikan Bentuk Pusat Tesis Nasional

Kompas.com - 28/10/2008, 01:57 WIB

DEN HAAG, KOMPAS - Konferensi Pemuda dan Pelajar Indonesia atau PPI se-dunia menghasilkan kertas kebijakan mengenai pembentukan pusat data dan informasi tesis nasional. Rekomendasi ini didasari oleh banyaknya karya ilmiah pelajar Indonesia yang belum terdokumentasikan sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh pemerintah, lembaga atau instansi di Indonesia, maupun berbagai pihak yang membutuhkan.

Duta Besar Indonesia di Belanda JE Habibie, saat penutupan konferensi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, Minggu (26/10) malam, mengatakan akan membawa kertas kebijakan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

”Saya akan antar kertas kebijakan itu langsung kepada Presiden. Ini karya pemuda dan pelajar, yang merupakan kesinambungan dari 100 tahun gerakan pemuda dan pelajar Indonesia,” kata dia seperti dilaporkan wartawan Kompas Ahmad Arif dari Den Haag.

Ketua Panitia Konferensi PPI, Cristian Santoso, mengatakan, saat ini banyak tesis mahasiswa di luar negeri tertinggal di negara tempatnya belajar sehingga tidak bisa digunakan di dalam negeri.

Cristian mengatakan, PPI meminta pemerintah untuk membantu mewujudkan pusat data dan informasi tesis nasional, seperti yang dilakukan Singapura dengan National Library of Singapura.

”Pusat data dan informasi tesis nasional diharapkan bisa menyimpan dan mendokumentasikan karya-karya ilmiah mahasiswa S-2 dan S-3 dari Indonesia yang berada di dalam dan di luar negeri,” kata dia.

Pembentukan pusat data dan tesis nasional ini diharapkan bisa dikelola oleh salah satu badan atau lembaga pemerintah yang ditetapkan melalui kebijakan nasional.

Kebutuhan bangsa

Konferensi ini juga merumuskan kebijakan kerja sama pendidikan dengan negara donor. ”Sebab, banyaknya ketidaksesuaian antara kebutuhan bangsa kita dengan beasiswa yang diberikan negara donor,” kata Y Widodo, Sekjend PPI Belanda.

Para mahasiswa ini juga menyusun lima rekomendasi terkait masalah pangan, infrastruktur, kemaritiman, riset dan teknologi, serta pembentukan masyarakat madani.

JE Habibie mengatakan akan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki rekomendasi mereka selama dua minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com