Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Diplomasi Musik" dari Twilite Orchestra

Kompas.com - 11/01/2009, 04:44 WIB

Ketika terjadi perang dingin Rusia-Amerika Serikat, siapa yang menduga kalau kedua negara diam-diam memiliki hubungan yang akrab dalam hal musik. Terbukti, orkes simfoni New York Orchestra AS tampil di Moskwa membawakan lagu-lagu karya komponis Rusia.

Siapa juga menduga di balik permusuhan AS-Korea Utara, diam-diam terjalin hubungan yang akrab di antara para musisi kedua negara, khususnya saat orkes simfoni AS bermain di Gedung Opera Korut membawakan lagu-lagu Korut.

Ya, perang dingin dan permusuhan memang tak hanya diselesaikan lewat perundingan di atas meja, tetapi juga bisa diterobos melalui ”diplomasi musik” lewat para musisi. Bagaimana dengan ASEAN?

Meskipun tak ada perang dingin dan permusuhan, tentu tak ada salahnya ”diplomasi musik” itu dilakukan. Karena itu, kehadiran orkes simfoni Twilite Orchestra (TO) pada acara gala dinner pertemuan tahunan menteri-menteri pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Forum) 2009 di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, Kamis (8/1) malam, tampaknya jadi bagian dari ”diplomasi musik” yang dijalankan Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar).

Penampilan TO yang dipimpin music director dan conductor Addie MS tak hanya ”berhasil” menjalankan ”diplomasi musik”, tetapi juga membuat kagum menteri-menteri pariwisata ASEAN dan anggota delegasi ATF 2009. ”Memang, kehadiran TO ibarat menjalankan diplomasi musik di tengah krisis dunia dan membawa citra dan pariwisata Indonesia,” ujar Addie seusai pertunjukan.

Pujian bukan hanya datang dari Menbudpar Jero Wacik beserta delegasi dan jajaran Kedutaan Besar RI di Vietnam, tetapi juga delegasi lainnya. Terbukti, seusai hampir satu jam pertunjukan, TO diminta membawakan sebuah lagu lagi, yaitu ”Plink, Plank, Plunk” yang dimainkan dengan teknik pizzicato atau petikan di biola.

Jero Wacik menyatakan, tidak ada menteri ASEAN yang tidak memuji. ”Mereka sangat kagum dengan TO. Ini artinya mereka kagum dengan Indonesia. Kita berhasil di ’Malam Indonesia’ ini, mempromosikan bukan hanya musik yang kita miliki, tetapi juga pariwisata Indonesia,” ujar Jero.

President ATM Travel Marketing AS, Gilbert Whelan, juga menyatakan hal senada. ”Itu pertunjukan yang bagus dan fantastis. Mereka memiliki konsep dalam bermusik. Mereka juga berhasil membawakan orkes simfoni yang membuat penonton betah duduk mendengarkan dengan senang,” ujarnya.

Menurut Gilbert, biasanya ukuran orang menonton orkes simfoni pada tujuh menit pertama. ”Kalau orkes simfoni itu membosankan, orang sudah pergi sejak awal. Namun, mereka tidak. Itu artinya mereka berhasil membawakannya,” ujarnya menambahkan.

Dalam pertunjukan itu, TO membawakan 14 lagu. Tiga lagu di antaranya dibawakan dua penyanyi Vietnam, yaitu Bich Thuy dan Quang Tho, serta penyanyi Kamboja, Both Kanya. Adapun vokalis Indonesia, selain istri Addie, Memes, ada juga Daniel Kristianto dan Ika Widianingsih.

Undangan Depbudpar akhir November lalu membuat terharu Addie MS. Walaupun tak pernah diundang pemerintah, TO tercatat beberapa kali diundang untuk tampil di negara lain. April tahun lalu, misalnya, TO diundang Raja Pahang untuk bermain di lapangan luas dengan taburan pesta kembang api.

Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, menurut Addie, perkembangan orkes simfoni di Indonesia relatif tertinggal. Malaysia, Filipina, dan Singapura tercatat lebih maju satu langkah. Tak hanya dukungan dalam bentuk dorongan dan kesempatan mengekspresikan diri para musisinya, tetapi juga pemenuhan kelengkapan fasilitas dengan membangun gedung opera. (SUHARTONO, dari Hanoi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com