Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utut: Deddy Corbuzier Luar Biasa!

Kompas.com - 07/02/2009, 19:25 WIB

JAKARTA, SABTU — Luas biasa! Kata itu dilontarkan Grand Master (GM) catur Indonesia Utut Adianto seusai melangsungkan pertandingan catur di Studio 1 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat (6/2) malam. Walau berhasil menang, Utut memuji lawannya, sang mentalis Deddy Corbuzier.

Utut terpukau karena Deddy mampu mempredisksi posisi terakhir dari bidak catur yang ada di hadapannya.

"Kalau dari segi catur, jelas (Deddy) bukan tantangan saya. Tapi bagaimana saya tidak terpengaruh oleh dia. Gitu aja!" ungkap Utut seusai menyelesaikan pertandingan caturnya melawan Deddy.

"Mungkin ada yang bilang rekayasa, justru itu orang yang enggak ngerti catur. Susah itu, nebak posisinya sama persis. Saya juga enggak ngerti, dia bisa sampai segitu jauh," lanjutnya.

Seperti diketahui, Utut kembali terlibat pertandingan catur dengan Deddy. Pertandingan tersebut merupakan yang kedua setelah pertemuan pertamanya di tahun 2007.

Sebelum bertanding, wasit yang memimpin pertarungan dua master berbeda itu, Sebastian Simanjuntak, membacakan peraturan yang disepakati keduanya. Utut minta diperbolehkan memakai kacamata hitam dan dikawal dua orang bodyguard, sementara Deddy hanya menginginkan bahwa dia boleh menatap Utut dan memegang bidak catur walaupun tidak jadi dipindahkan.

Utut meraih kemenangan di langkahnya yang ke-13. Sebastian, yang adalah wasit catur bertaraf internasional, menyatakan, Utut menang dengan melakukan langkah pembelaan Spanyol.

"Saya puas juga kan karena masyarakat terus terang terbelah. Ada yang yakin mas Deddy menang. Kalau dari saya, saya yakin saya akan menang. Karena itu, dari segi catur, (Deddy) no match," tegas Utut yang mengaku merasa memiliki tekanan yang lebih banyak sebelum melangsungkan pertandingan.

Terpisah, Deddy mengatakan bahwa dirinya sudah menyangka bahwa dia bakal kalah. Suami Kalina itu mengaku, kemampuannya dalam bermain catur jauh di bawah Utut. Meski begitu, Deddy sukses membuktikan dirinya sebagai seorang mentalis dengan menebak posisi terakhir dari bidak catur yang ada dihadapannya.

"Karena tidak mungkin menang, makanya saya membuat langkah dengan memprediksi hasil akhir dari pertandingan tadi," kata Deddy.

"Langkah yang saya gunakan tadi (waktu main catur), bukan langkah saya. Saya pakai langkah Kasparov (salah seorang master catur), dan secara tidak sadar, mas Utut saya giring hingga hasilnya seperti yang saya prediksi," jelasnya.

Dengan demikian, Deddy tetap memantapkan dirinya sebagai seorang mentalis dan Utut tetap menyandang gelar Grand Master.

"Kalau diminta tanding ulang lagi, bisa berantakan saya mas. Mas Utut itu sangat susah untuk dikalahkan, dan jelas-jelas kemampuan catur saya jauh di bawah dia," imbuh Deddy saat disinggung kalau seandainya Utut kembali menuntut untuk pertandingan ulang jika dia merasa belum puas dengan pertandingan yang mereka selesaikan. (PERSDA NETWORK/MUM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com