Apa yang kita ingat tentang Syaharani (37), perempuan penyanyi jazz Indonesia? Selain suara mezzosoprano
Rani, sapaan akrab dia, dikenal punya perhatian khusus pada sepatu. Wajar saja, saat muncul di panggung sepatu menjadi bagian penting penampilan Rani.
Ketika Rani muncul bersepatu bot kulit merah, aksen dinamis muncul saat dipadu dengan kaus hitam dan celana krem selutut. ”Bot merah ini pesanan dari Tegep Boot, Bandung. Enak dipakai karena pas di kaki,” kata dia saat ditemui di rumahnya di Sektor IX, Bintaro, Tangerang, Jumat (3/4).
Lain kali, dia hadir dengan sepatu putih ala gladiator yang talinya melilit sampai betis. Sepatu itu terasa lembut saat disandingkan dengan celana pendek abu-abu serta kaus bermotif pelangi yang ditutup kardigan krem.
”Sekarang, saya sering menyanyi bersepatu gladiator, keds warna-warni, atau wedges berhak tebal. Itu bikin lebih nyaman.”
Saat ini Rani tengah menggeluti proyek Syaharani and the Queenfireworks yang menelurkan album Buat Kamu (2006), hasil produksi sendiri. Sebelumnya, Rani telah mengeluarkan tiga album jazz (What a Wonderful World, Love, dan Syaharani-Syaharani), dan album fusion gaya etnis dan musik dunia, Magma (2004).
Kembali ke soal sepatu, apa pertimbangan Rani dalam memilih sepatu? Sepatu itu, kata dia, harus memenuhi fungsi sebagai alas dan penutup kaki, harus pas bagi anatomi kaki sehingga enak dipakai dan sehat. Setelah itu baru pertimbangan desain dan warna.
”Sepatu yang pas di kaki dan cocok dengan pakaian bikin saya lebih bebas bernyanyi,” imbuh dia.
Sebaliknya, sepatu yang tampak bergaya, tetapi kurang nyaman, seperti stiletto bertumit tinggi dan ujungnya kelewat lancip, sering membuat Rani khawatir. ”Bayangkan saja, sambil nyanyi saya harus mikir, bagaimana jalannya. Kalau kurang hati-hati, ujung hak bisa terjepit di antara sambungan lantai panggung.”