Penari klasik dan pemain film Nungki Kusumastuti (51) menjadi salah seorang dari sembilan penari The Amazing Bedoyo-Legong Calonarang
Seusai ”bertugas”, Nungki mengembangkan senyumnya lebar-lebar. Mungkin dia merasa lega setelah menyelesaikan pertunjukan tari yang merupakan kolaborasi antara dua budaya, Jawa dan Bali, itu.
Sebagian penonton pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka lalu berebut untuk berfoto bareng Nungki, yang antara lain bermain dalam film Rembulan dan Matahari serta Berbagi Suami.
”Boleh, boleh, berfoto. Ayo mari-mari,” ujarnya kalem.
Berkomentar mengenai tarian hasil kolaborasi dua budaya tersebut, kata Nungki, dia merasa bangga bisa menjadi salah seorang dari penari yang terlibat dalam pertunjukan itu.
Apalagi, ujarnya lebih lanjut, ”Saya merasakan aura yang berbeda selama 1 jam 15 menit pementasan di Bali, setelah Jakarta dan Singapura.”
Nungki bangga, tarian garapan Retno Maruti dan Ayu Bulantrisna Djelantik ini bisa dipentaskan di Pulau Bali.
”Penonton Bali itu luar biasa, di luar dugaan saya. Malam ini luar biasa. Terima kasih Bali,” ujarnya.