Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nungki, Bergerilya untuk Seni Tari

Kompas.com - 19/07/2009, 03:27 WIB

Membahagiakan

”Bahagia rasanya bisa menjadi bagian dari seni pertunjukan, bisa bermanfaat buat adik-adik saya,” kata Nungki mengomentari kiprahnya di balik panggung.

Hanya saja, kebahagiaan itu ternyata penuh pergulatan yang kerap menyulitkan. Saat menyelenggarakan IDF pertama, misalnya, Nungki dan panitia harus merogoh kocek sendiri untuk urunan modal awal. Mereka juga harus memperkenalkan diri, bahkan seperti mengemis pada para donatur lokal dan funding asing.

”Ketika IDF sudah berjalan beberapa tahun dan mulai dikenal, kami masih berjibaku cari uang. Saat kepepet, saya sering menangis. Tapi, kemudian bangkit lagi,” ujarnya bersemangat.

Ketika menyodorkan program apresiasi seni, dia juga kerap mendapat batu sandungan. ”Banyak sekolah yang menolak kami karena menganggap seni tak penting. Biasanya mereka luluh setelah melihat fakta, siswa yang aktif berkesenian justru punya daya imajinasi bagus.”

Selain semangat dan komitmen, Nungki bisa melakoni semua kegiatan itu lantaran memang punya penampilan menarik, pembawaan luwes, dan gaya komunikasi lembut. Popularitasnya sebagai pemain film dan sinetron juga cukup membantu. Namun, yang lebih menentukan, pendekatan pribadi yang lebih manusiawi.

”Saya pernah telepon sampai 20 kali lebih ke perusahaan, tetapi tak dapat tanggapan. Setelah datang dan menemui pimpinannya langsung, ternyata mereka merespons sangat baik,” katanya.

Kenapa ngotot memperjuangkan seni pertunjukan, Mbak?

”Tak sekadar klangenan untuk menghidupkan tradisi, seni pertunjukan juga menanamkan identitas bagi sebuah bangsa. Seni mengajak kita untuk merenungkan kenyataan sekaligus menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan yang tergerus zaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com