Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nindy, Si Nyablak dari Padang

Kompas.com - 22/11/2009, 03:11 WIB

Bagaimana seorang penyanyi menembus belantika musik Tanah Air? Anindya Yandirest Ayunda (20) atau Nindy adalah salah satu penyanyi yang berangkat dari kampung halaman di Padang, Sumatera Barat, untuk mewujudkan impian menjadi penyanyi di Jakarta.

Meninggalkan kampung halaman untuk menjadi seperti sekarang ini bukan perkara mudah bagi gadis kelahiran Padang, 10 Januari 1989, ini. Orang mungkin melihatnya gampang, padahal usaha saya tidak semudah itu, kata Nindy.

Awal perjuangan Nindy dimulai sejak dia harus meyakinkan orangtuanya, Fadli Yunis dan Ratmulyati, untuk pindah ke Jakarta pada tahun 2003. Orangtua keberatan karena Nindy adalah satu-satunya anak perempuan dari lima bersaudara.

Buatku, untuk pindah ke sini susah karena aku perempuan sendiri. Tiga kakakku dan satu adikku cowok. Akhirnya papaku ngasih syarat. Aku boleh ke Jakarta, tapi harus sekolah di boarding school . Jadilah aku sekolah di SMA Dwi Warna, kata Nindy.

Dia tidak betah lalu pindah ke Lab School. Nindy bercerita tentang kenakalannya saat pertama kali pindah ke Lab School. Karena belum bisa menghilangkan kerinduan kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya di Padang, Nindy sering membolos.

Namun, telanjur malu oleh keinginan sendiri untuk merantau ke Jakarta, Nindy bertahan hingga terbuka jalan untuk jadi penyanyi. Tahun 2006, saat masih sekolah di kelas III SMA, Nindy mengikuti audisi Duet with Audi yang diadakan produk kosmetik Olay dan jadi pemenang. Saat duet dengan Audi dengan lagu Untuk Sahabat inilah Nindy mulai dikenal.

Setahun kemudian, dia diminta Sony Music menyanyikan single , yaitu Matahari yang merupakan soundtrack film Badai Pasti Berlalu . Mungkin biar orang-orang terbiasa dulu mendengar suara saya, kata Nindy yang akhirnya fokus kuliah di kehumasan pada tahun 2008.

Album

Sony kemudian memberi sinyal kepada Nindy untuk membuat album. Nindy mendatangi beberapa musisi untuk dibuatkan lagu. Salah satunya adalah Bebi Romeo yang lagu-lagunya menjadi favorit.

Aku tidak mau begitu saja terima lagu untuk albumku. Jadi, aku ketemu sama orang-orang yang belum kenal aku. Alhamdulillah, mereka mau terima aku, tutur Nindy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com