Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fotografer 'Bola' Didakwa Langgar Hak Cipta

Kompas.com - 30/11/2009, 22:18 WIB

 

SURABAYA, Kompas.com - Fotografer tabloid Bola Dwi Ari Setyadi (Yoyok) didakwa melanggar pasal pasal 72 ayat (2) UU RI nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta juncto pasal 55 (1) ke-1 KUHP.

Yoyok yang diminta oleh produsen raket Hart memotret tiga atlet untuk iklan produk Hart, salah satu atlet yang dipotret adalah Tony Gunawan. Setelah iklan keluar, Tony tidak terima dan akhirnya melaporkan pemilik Hart Suhartono Salimun ke Polwiltabes Surabaya.

"Dalam prosesnya, Yoyok bersama rekannya Triyanto yang mengerjakan iklan, malah menjadi terdakwa padahal mereka tidak berurusan langsung soal perizinan dan kontrak dengan para atlet," papar penasehat hukum Ahmad Riyadh, Senin (30/11). Sementara berkas perkara terlapor Suhartono Salimun sampai sekarang belum jelas.

Sebagai gambaran, tahun 2008 Yoyok didatangi Suhartono Salimun. Dia meminta Yoyok untuk mengerjakan iklan yang akan dipasang di tabloid Bola untuk enam edisi. Setelah berdiskusi Yoyok setuju lalu menggandeng kawannya, Triyanto dari biro iklan.

Sesudah beberapa kali pertemuan, mereka bersepakat dengan Suhartono untuk mengerjakan iklan yang akan dipasang di Bola. Di sini mereka akan melakukan pekerjaan teknis, namun urusan model menjadi tanggung jawab Hart yang menunjuk Trikus Heryanto sebagai penghubung dengan model (atlet).

Oleh karenanya Yoyok dan Triyanto tidak mengurus perizinan apalagi kontrak dengan model yang dimaksud. Dalam prosesnya, pihak Hart menghubungi Yoyok dan mengatakan ada empat pemain bulu tangkis yang menjadi model, yaitu Trikus, Bambang Suprianto, Joko Suprianto, dan Minarti Timur.

Ternyata para atlet berlaga di Wali Kota Surabaya Cup 2008, sehingga pihak Hart mengirim Yoyok datang ke Surabaya. Namun dia mendapat kabar bahwa Joko tidak jadi, sebagai gantinya Tony Gunawan akan menjadi salah satu model.

Ketika bertemu dengan para pemain Yoyok memperkenalkan diri sebagai fotografer Bola. Akan tetapi dalam hal ini dia mengerjakan proyek pemotretan atas permintaan Hart.

Dalam Wali Kota Cup itu, Yoyok memotret Bambang, Trikus, dan Tony, namun Minarti tidak berlomba, sehingga Hart membeli foto Minarti dari Bola.

"Ketika itu Tony menyebutkan, untuk fotonya jangan memasang dirinya memegang raket Hart, polos saja," papar Yoyok.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com