Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser Elton John Diprotes Suku Maya

Kompas.com - 04/04/2010, 13:17 WIB

MEKSIKO, KOMPAS.com — Kamis (1/4/2010) waktu setempat, panggung untuk konser Elton John di Chichen Itza, kawasan reruntuhan piramida Maya, ambruk dan membuat tiga pekerja terluka. Sehari setelahnya, para warga Maya menyatakan keberatan terhadap konser tersebut.

Konser John itu tetap digelar pada Sabtu (3/4/2010) waktu setempat. Panggung yang ambruk tersebut telah diperbaiki secara cepat. Pengumuman bahwa konser itu akan tetap diselenggarakan mengundang keberatan dari para pemimpin Maya. Menurut mereka, kecelakaan tersebut mungkin merupakan perbuatan aluxes, para peri dalam kepercayaan Maya, karena konser itu tetap digelar, padahal tak mendapat izin dari para dewa Maya.    

"Dengan setiap konser (di tempat itu), pada pagi hari sebuah upacara diadakan untuk meminta izin dan kali ini tidak dilakukan," terang Francisco Torres, pihak pemerintah negara bagian Yucatan, Meksiko, yang mengurus proyek-proyek pembangunan yang dikerjakan oleh komunitas di negara bagian Yucatan kepada harian Reforma.

Sebagaimana dengan konser-konser terdahulu, dari Placido Domingo pada 2008 dan Sarah Brightman pada 2009, para pemimpin Maya, ahli arkeologi, bahkan, kata sebagian orang, para dewa setempat marah karena kawasan reruntuhan piramida yang disucikan itu digunakan untuk hiburan yang mencari keuntungan. Empat puluh peneliti dari The National Institute of Anthropology and History, yang mengurus kompleks Chichen Itza, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan keberatan terhadap konser John melalui media lokal.

Chichen Itza, "Bukan tempat bagi artis untuk menampilkan diri, untuk kesenangan seorang elite, atau untuk keuntungan politik dan ekonomi dari sekelompok kecil orang, di samping kalangan multinasional yang kuat," tulis para ilmuwan itu.

Tempat konser dekat Merida tersebut memiliki kapasitas 6.000 tempat duduk. Harga tiket itu 80-800 dollar AS dan 90 persen dari tiket tersebut sudah dipesan. Bagi para warga Maya, harga tiket itu tak terjangkau.

Valerio Canche, seorang pemimpin kelompok religi Mayao’b, mengatakan kepada AFP bahwa ia menyesali, "Diskriminasi hebat yang dilakukan oleh pihak berwenang terhadap saudara-saudara kami dari suku Maya." Sementara itu, beberapa hari lalu pihak berwenang setempat mengumumkan bahwa mereka telah membeli tanah tempat reruntuhan piramida Maya itu dari perorangan seharga 17,6 juta dollar AS. Mereka pun mengumumkan bahwa mantan personel The Beatles, Paul McCartney, akan menjadi artis musik berikutnya yang akan menggelar konser di tempat yang sama. (AFP/ATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com