Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artika: Merujuk RS untuk Donor ASI

Kompas.com - 15/05/2010, 09:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kesiapan psikis dan dukungan dari suami serta keluarga besar diakui Artika Sari Devi menjadi sumber kelancaran ASI baginya. Produksi ASI ibu dari Sarah Ebiela Ibrahim ini melimpah sejak melahirkan.

Namun, tak semua ibu memiliki nasib sebaik Artika. Masih banyak ibu yang produksi ASI-nya sedikit sehingga tak dapat mencukupi kebutuhan buah hatinya.

ASI pun kemudian didonorkan dari yang berkelimpahan kepada bayi yang membutuhkan. Meski aksi sosial ini masih pro dan kontra, setiap orangtua memiliki pilihan untuk mendonorkan ASI atau mencari ASI peras dari ibu susuan.

Puteri Indonesia 2004 ini mengutarakan, sejak putrinya berusia enam bulan, rumah sakit tempatnya melahirkan menghubunginya. Dikabarkan bahwa bayi yang lahir prematur di rumah sakit yang sama membutuhkan ASI. Atas rekomendasi rumah sakit dan dengan catatan riwayat kesehatan yang baik, Artika pun mendonorkan ASI-nya kepada ibu tersebut.

"Rumah sakit bertindak sebagai fasilitator. Donor melalui rumah sakit juga lebih terkontrol karena pihak rumah sakit memiliki catatan riwayat kesehatan pendonor juga data dari penerima donor," kata Artika kepada Kompas Female seusai talkshow "Donor ASI" pada acara AIMI Breastfeeding Fair di fx Plaza, Jakarta, Jumat (14/5/2010).

Kabar bahwa Artika menjadi ibu pendonor ASI sudah tak asing lagi. Namun, menurut dia, donor ASI diberikan dengan berbagai pertimbangan dan tidak langsung ke perorangan. Walaupun pada akhirnya pendonor dan penerima donor memiliki kedekatan hubungan personal seperti keluarga.

Diperlukan pihak ketiga yang menjembatani donor ASI. Rumah sakit menjadi rujukan bagi Artika, jika ada ibu yang membutuhkan ASI, karena keadaan tertentu dan bukan karena ibu enggan menyusui. Selain rumah sakit, komunitas ibu menyusui, seperti Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), menjadi wadah berbagi informasi mengenai donor ASI.

"Ibu perlu sharing mengenai masalahnya seputar menyusui dengan orang yang berpengalaman. Termasuk ketika membutuhkan pendonor ASI atau ingin mendonorkan ASI-nya," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com