Malam itu, Fort Canning Park, Singapura, terasa dingin. Tetapi Rian, vokalis band d’Masiv, rupanya paham cara menghangatkan malam. Ia minta 2.000-an penonton ”Indo Music Festival Singapore” berdiri, menyalakan telepon genggam hingga muncul tebaran cahaya di antara gelap malam.
Lalu, mengalunlah lagu ”Rindu ½ Mati”.
MuDAers, Rabu (2/6) itu, ”Indo Music Festival Singapore” untuk pertama kalinya digelar. Dua band asal Indonesia yang tampil: d’Masiv dan Sheila on 7.
Penontonnya beragam. Ada orang Melayu, Tionghoa, dan India. Tapi, tentunya, terbanyak ya orang Melayu karena mereka lebih bisa menikmati lagu-lagu berlirik bahasa Indonesia. Penonton asal Indonesia yang lagi sekolah/kuliah bahkan sengaja datang dari Indonesia juga ada.
”Kami punya kecintaan dan perhatian pada musik. Kami ingin memajukan musik Indonesia. Peminat musik Indonesia juga banyak di Singapura, karena itu kami berani menggelar festival musik ini,” kata Marlinah Ahmad, pimpinan Green Media, promotor, yang berencana menggelar acara ini setiap tahun.
”Penonton di Singapura punya standar untuk tontonan musik. Kami harus memperhatikan
Soal lokasi festival di Fort Canning Park, karena taman ini termasuk strategis dan nyaman. Lokasinya enggak jauh dari Orchard dan Stamford Road, mudah bagi penonton mencapainya.
Fort Canning Park merupakan taman luas di belakang Museum Nasional Singapura. Bangunan utama di taman itu dibangun tahun 1926. Sewaktu Perang Dunia II, tempat ini menjadi markas komando Kerajaan Inggris di Timur Jauh. Kini, gedung itu direnovasi untuk dijadikan hotel.
Taman luas yang mengitari gedung itu dipagari tembok putih tinggi dengan empat gerbang. Dulu, tempat ini menjadi semacam benteng. Tempat itu sering dipakai untuk
Beberapa artis yang pernah berkonser di Fort Canning Park adalah Back Eyed Peas, Mr Big, Sum 41, Beastie Boys, Muse, Keane, Mika, Beyonce, Lady Gaga, dan yang bakal tampil, American Hard Rock Band Fire House.