AT Mahmud Telah Tiada

JAKARTA, KOMPAS - Dunia kanak-kanak sekarang dan di masa mendatang bisa jadi akan semakin sunyi. Nyanyian yang menggambarkan warna-warni dunia mereka akan semakin jarang ditemukan.

Anak-anak telah kehilangan Abdullah Totong Mahmud atau AT Mahmud yang demikian setia sebagai penggubah lagu anak-anak. Selasa (6/7) sekitar pukul 12.00, AT Mahmud meninggal dunia dalam usia 80 tahun di Jakarta.

Jenazah disemayamkan di rumah keluarga di Tebet Barat, Jakarta Selatan. Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 3 Februari 1930, itu meninggalkan seorang istri, Mulyani (76), dan tiga anak, Ruri Mahmud, Rika Mahmud, serta Revina Ayu.

AT Mahmud menggubah tidak kurang dari 800 lagu. Karya almarhum antara lain termuat pada buku Pustaka Nada yang terdiri dari tiga jilid, Amalku, dan Nyanyian Dua Suara.

Lagu-lagu AT Mahmud yang terkenal antara lain ”Pelangi”, ”Ambilkan Bulan”, ”Anak Gembala”, ”Bintang Kejora”, ”Mendaki Gunung”, ”Ade Irma Suryani”, dan ”Amelia”.

Selain menulis lagu anak-anak, AT Mahmud juga gigih mengomunikasikannya. Hal ini antara lain lewat program lagu anak di TVRI, yaitu Ayo Menyanyi dan Lagu Pilihanku yang digemari anak-anak era 1970-an.

Ia juga aktif mendukung acara lomba lagu anak, seperti Lomba Cipta Lagu Anak-anak dan Lomba Paduan Suara Anak-anak Dendang Kencana pada pertengahan tahun 1990-an.

AT Mahmud mulai produktif menulis lagu ketika mengajar di sekolah guru taman kanak-kanak pada era 1950-an. Saat itu murid-muridnya kesulitan mendapatkan lagu untuk praktik mengajar karena lagu rock n roll sedang populer.

AT Mahmud pernah mendapat sejumlah penghargaan, antara lain Bintang Budaya Parama Dharma tahun 2003 dari Presiden Megawati Soekarnoputri dan AMI Lifetime Achievement Award 2003. (XAR)