Tohpati: Rinto Harahap dalam Reggae hingga Rock

JAKARTA, KOMPAS.com — Terlibat dalam penggarapan album The Masterpiece of Rinto Harahap with Tohpati, gitaris Tohpati merasa mendapat banyak tantangan. Ia harus bisa mendaur ulang lagu-lagu lawas Rinto agar terasa lebih segar.

"Tantangannya adalah dalam satu album ini semua lagu harus saya bikin fresh," kata Tohpati seusai jumpa pers peluncuran album The Masterpiece of Rinto Harahap with Tohpati di Jakarta, Rabu (3/11/2010).

Dalam mendaur ulang lagu-lagu yang populer pada era 1970-an itu, Tohpati sebisa mungkin menciptakan aransemen yang bisa diterima berbagai kalangan. "Jadi, jangan sampai boring dengan aransemen yang datar karena basic lagu Rinto Harahap ini akornya sempit. Jadi, itu tantangan untuk saya, gimana supaya jadi lebar dan masuk ke semua kalangan, dari yang muda sampai yang tua," urai Tohpati.

Sebagai pemimpin proyek, Tohpati mengaku berhati-hati dalam melakukan aransemen tersebut selama setahun. "Karena, kalau saya bikin terlalu modern, nanti pendengar dia (lagu ciptaan Rinto) yang lama marah. Tapi, kalau diangkat sesuai aransemen yang lama, dibilang kuno. Jadi, tantangannya ya itu, supaya seimbang," urainya lagi. 

Sebanyak 14 lagu ciptaan Rinto yang pernah populer, antara lain "Benci Tapi Rindu", "Jangan Sakiti Hatinya", dan "Ayah", dikemas dengan aneka musik. "Saya memang bikin konsep seperti itu supaya semua lagu punya ciri khas. Jadi, saya bikin ada musik rock, reggae, etnik," papar Tohpati.