Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutradara "Heartbreak.com": FFI 2010 Lebih Parah

Kompas.com - 06/12/2010, 15:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Affandi Abdul Rachman, sutradara Heartbreak.com, film yang mendapatkan sembilan nominasi dari Dewan Juri Festival Film Indonesia (FFI) 2010 yang dipecat oleh Komite FFI 2010, mempertanyakan kualitas FFI 2010 setelah dipegang dewan juri yang baru.

Secara tegas, pria yang akrab disapa Fandi ini melontarkan kritik terhadap pihak penyelenggara FFI 2010, yang tidak memasukkan film Sang Pencerah dalam nominasi. "Saya rasa, ada yang sengaja tidak memasukkan film tersebut, karena mungkin ada kepentingan yang tidak diketahui publik," katanya.

Fandi juga mempertanyakan penurunan jumlah nominasi yang diraih oleh Heartbreak.com--dari sembilan nominasi, versi dewan juri yang dipecat, ke dua nominasi saja versi dewan juri yang baru. "Saya alhamdulillah banget mendapatkan sembilan nominasi. Tapi, kok melorot, jadi cuma dua nominasi. Aya naon (ada apa)?" imbuhnya.

Tak sampai di situ, Fandi mempertanyakan pula sebuah film yang bercokol pada berbagai nominasi versi dewan juri yang baru. "Saya enggak mau ngomong bahwa juri sekarang atau juri dulu itu lebih benar atau lebih salah. Tapi, ibaratnya begini. Saya bikin pertandingan bola, tapi saya ikutan bermain, jadi kontestan, dan jadi wasit, karena pertandingan itu saya yang buat. Saya juga bisa memilih wasit, karena ada kepentingan dalam pertandingan itu," tuturnya memberi perumpamaan.

Meskipun demikian, Fandi mengaku tak kapok untuk kembali memasukkan karya-karya layar lebarnya ke dalam FFI yang akan datang. "Saya akan tetap stay dan saya akan tetap mendukung FFI," ujarnya. "Tapi, jujur, saya merasa FFI kali ini bisa dibilang adalah FFI yang 'gelap'. Ini lebih parah dari tahun 2006 (yang memilih Ekskul  menjadi film terbaik)," tekannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com