Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gowes" Santai di Kota Tua

Kompas.com - 11/12/2010, 04:23 WIB

Meski sudah sering dikunjungi, kawasan Kota Tua Jakarta selalu punya daya pikat untuk didatangi lagi. Pada akhir pekan, tempat ini selalu penuh dengan pengunjung. Jika Anda tidak ingin berlelah-lelah menghabiskan akhir pekan di luar kota, menikmati petualangan di Kota Tua tidak kalah menariknya.

Tak hanya melihat bangunan bersejarah dan berpose di depannya, Anda bisa bersepeda santai keliling Kota Tua. Mumpung lagi demam gowes di Ibu Kota, tak ada salahnya Anda menjajal rute keliling kawasan tersebut. Ada setidaknya 20 lokasi menarik yang bisa dikunjungi dengan naik sepeda.

Mengapa sepeda? Dengan diberlakukannya jalur satu arah di sekitar Kota Tua, naik sepeda membuat Anda lebih mudah mencapai beberapa lokasi bersejarah di kawasan ini dibandingkan dengan naik mobil atau sepeda motor. Hitung-hitung sambil olahraga juga.

Lokasi yang paling banyak dikunjungi adalah Masjid Luar Batang, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pasar Ikan, Museum Bahari, Menara Syahbandar, Jembatan Kota Intan, Kali Besar, Museum Wayang, Taman Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Sejarah Jakarta, Toko Merah, Chartered Bank, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Stasiun Beos, kawasan Pinangsia, Petak Sembilan, Wihara Darmabakti, dan Gedung Candranaya. Luasnya mencapai kurang lebih 864 hektar, meliputi wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Tak cukup seharian untuk mengunjungi semua tempat itu. Anda bisa memilih lokasi yang disukai atau yang jaraknya tidak terlalu berjauhan.

Pengunjung bisa membawa sepeda sendiri. Mintalah panduan berupa brosur dan peta lokasi menuju ke tempat-tempat menarik di kawasan Kota Tua. Jangan lupa membawa masker dan kacamata pelindung. Rute yang akan dilalui terhitung padat kendaraan bermotor, penuh asap, dan debu.

Mesin waktu

Jika tak ingin repot membawa sepeda dari rumah, jangan khawatir. Di pelataran Taman Fatahillah, ratusan sepeda tersedia untuk disewa pengunjung. Sepeda ontel lengkap dengan topi renda atau caping dan topi ala meneer Belanda. Dengan perlengkapan jadul itu, bersiaplah memasuki ”mesin waktu” yang akan membawa Anda ke suasana Jakarta tempo doeloe. Kawasan ini merekam jejak Jakarta sejak bernama Jayakarta tahun 1527.

Jika ingin lebih leluasa menikmati pemandangan sekitar, ada tukang ojek sepeda yang siap mengantar Anda sekaligus menjadi pemandu di tempat- tempat yang akan Anda kunjungi. Sewanya Rp 30.000 per sepeda untuk beberapa tempat selama sekitar satu jam.

Jumat (10/12) pagi yang cerah, Reban (35), salah satu pengojek sepeda di Kota Tua, sudah siap membawa pengunjung berkeliling ke beberapa lokasi peninggalan bersejarah. ”Rutenya dari sini ke Pelabuhan Sunda Kelapa lalu ke Menara Syahbandar, Museum Bahari, lanjut ke Jembatan Kota Intan dan terakhir Toko Merah,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com