Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferry Ardiansyah: Kebijakan Itu Mematikan Bioskop

Kompas.com - 20/02/2011, 09:55 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Buntut dari aksi penarikan film asing dari bioskop 21, XXI, atau pun Blitz Megaplex yang dipicu oleh  keputusan pemerintah melalui Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang menetapkan pemberlakuan bea masuk hak edar distribusi dinilai aktor peran sekaligus vokalis Ferry Ardiansyah hanya akan mematikan usaha perfilman.

"Kalau itu dihilangkan bukanlah solusi. Alasannya karena, satu bisa mematikan jasa 21. Kedua, masyarakat akan buta tentang updatenya movie dunia yang box office. Jadi ketinggalan gitu," imbuh Ferry usai manggung di Nusa Konser, Lapangan Pemuda, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2011).

Seperti kebanyakan opini publik lainnya, Ferry menyayangkan penarikan sejumlah judul film asing dari bioskop. "Kenapa film luar itu yang menjadi sasaran? Saya as an actor berbicara dari karya mereka menjadi panutan sineas kita, para aktor dan aktris kita. Jadi saya sangat menyayangkan," tekannya.

Sejauh ini, Ferry menilai alasan penarikan film karena kenaikan pajak tak masuk akal. "Alasan bea cukai itu enggak masuk akal, kalau mau diberantas itu bukan film luar negerinya, tetapi pembajakannya karena bagi saya itu enggak masuk akal walaupun sudah ada keterangan dari pihak 21 mereka terancam," tandas Ferry.

Sementara itu, secara tak langsung sineas maupun artis peran Indonesia akan menerima imbasnya. "Terus terang gua enggak akan kenal Adam Sandler kalau enggak nonton filmnya, dan gua enggak bisa memerankan salah satu peran yang dikasih sutradara karena itu (film Hollywood) adalah salah satu inspirasi gua juga, mungkin buat sineas yang lainnya," kata Ferry. "Yang pasti gua melihatnya miris ya, karena Indonesia itu kelihatannya malah makin mundur," pendapatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com