Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biasakan Tanya Kandungan Gizi Makanan di Resto

Kompas.com - 25/02/2011, 09:16 WIB

KOMPAS.com - Pola makan sehat bisa diterapkan oleh sebanyak mungkin orang hanya jika tersedia lebih banyak pilihan saat makan di restoran. Artinya, kebanyakan orang bukan fokus pada makan yang sehat. Banyak orang yang lebih memedulikan informasi detail mengenai makanan di restoran agar mereka bisa memilih mana makanan yang sehat untuk dimakan.

Bisnis food service PT Unilever, Unilever Food Solutions (UFS), baru saja merilis penelitian yang diberi judul World Menu Report. Hasil temuan menunjukkan sembilan dari 10 orang menuntut tersedianya informasi mendetail mengenai makanan yang mereka makan saat di restoran. Riset ini melibatkan 3.500 responden di tujuh negara seperti Inggris, Amerika, Jerman, China, Brazil, Rusia, dan Turki. Meski Indonesia tidak termasuk dalam negara responden, hasil survei ini diklaim masih relevan pada kondisi Indonesia.

Tiga hal yang paling banyak ingin diketahui oleh 90 persen responden adalah sumber makanan atau dari mana bahan makanan berasal, bagaimana makanan dibuat, atau cara memasak dan penyajiannya, serta kandungan nutrisi dalam makanan, jelas Adam Djokovic, Managing Director UFS Indonesia saat temu media di  restoran Scusa, Hotel Intercontinental Jakarta, Kamis (24/2/2011) lalu.

"Di Jerman, informasi mengenai makanan di restoran lebih banyak tersedia, karenanya negara ini termasuk sudah maju atau tinggi tingkat kesadaran masyarakatnya. Sementara negara lain masih dalam kategori berkembang," tambahnya.

Jacqueline Chook, Vice President UFS Asia Tenggara mengatakan, pada sejumlah negara di Asia Tenggara, Singapura lebih peduli mengenai informasi detail dari makanan yang dimakan. Sementara di negara lainnya, restoran kelas premium sudah mulai menerapkan tetapi belum menjalar pada semua kalangan. Padahal, orang Asia cenderung lebih sering makan.

"Orang Asia bisa tujuh kali makan dalam sehari. Kebiasaan bertanya 'sudah makan belum?' menjadi budaya di negara Asia. Namun belum semua orang peduli dengan informasi detail di balik makanan mereka," jelasnya.

Survei UFS pada intinya ingin menunjukkan bahwa konsumen yang ingin makan sehat di luar rumah membutuhkan transparansi mengenai apa yang mereka makan. "Orang ingin punya lebih banyak pilihan untuk makan sehat. Pilihan yang dibuat tergantung pada opsi yang kita punya," katanya.

Artinya, jika semakin sedikit pilihan makanan yang ada, semakin kecil peluang orang untuk bisa makan sehat. Informasi mengenai makanan yang akan dimakan menjadi faktor penting untuk bisa mendapatkan lebih banyak pilihan makanan. Dari survei ditemukan bahwa 87 persen orang menyatakan mereka bisa membuat keputusan yang lebih sehat dalam memilih makanan jika informasi nutrisi tersedia dengan baik.

Bagaimana informasi didapatkan?
Lantas siapa yang berperan penting dalam memberikan informasi detail di balik makanan yang konsumen makan? Hampir 70 persen responden di tujuh negara menyebutkan restoran sebagai pihak yang paling bertanggung jawab memberikan informasi ini. Kedua, pemerintah, dan ketiga, pemasok makanan.

Meski begitu, Anda sebagai konsumen juga punya hak bertanya atau bahkan mengkritisi menu yang disajikan di restoran. Jangan sungkan bertanya, tak usah malu dibilang "bawel" jika pada prinsipnya Anda ingin mengetahui informasi detail di balik menu yang disajikan di meja makan restoran. "Survei menunjukkan banyak orang yang ingin bertanya, namun banyak yang tidak bertanya karena merasa tidak akan mendapatkan jawaban," jelas Djokovic.

Koki di restoran juga dinilai responden punya tanggung jawab untuk menjawab kebutuhan konsumen tentang kandungan makanan. Karenanya, kata Chook, edukasi kepada koki menjadi agenda penting.

Jika sudah begini, semua pihak punya peran untuk membuka informasi makanan seluas-luasnya. Jika tak bisa mengandalkan  pemerintah, restoran, koki, atau perusahan jasa makanan, maka Anda sebagai konsumen menjadi kunci utamanya. Bicaralah jika ingin tahu apa di balik makanan yang Anda ingin pilih di menu restoran. Jangan hanya diam, karena Anda berhak punya pilihan, menikmati makanan sehat dengan pilihan yang lebih banyak..

Apakah Anda pernah menanyakan, setidaknya salah satu dari isu ini, saat memilih makanan di menu restoran, "Apa saja isi menu ini? Berapa kandungan kalorinya? Berapa banyak kandungan garam atau lemak di dalam makanan? Seperti apa bumbunya? Bagaimana cara memasaknya, apakah direbus, digoreng, dan terjaga kebersihannya?" Anda mungkin terkesan "cerewet", tetapi tak ada yang salah jika Anda sekadar ingin mendapatkan informasi. Jadi, bertanyalah!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com