Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balawan: Musik Other Minds di Luar Pikiran Kita

Kompas.com - 04/03/2011, 15:08 WIB

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com--Rabu (2/3/2011) waktu setempat, sehari sebelum konser-konser para komposer tamu Other Minds Music Festival 2011 digelar pada 3-5 Maret, penyelenggara festival tersebut memberi kesempatan kepada empat komposer muda dengan karya yang menjanjikan untuk menunjukkan kebolehan mereka dalam Other Minds Composer Fellowship Concert di San Francisco, California, Amerika Serikat (AS).

Para komposer muda itu adalah Nicholas Chase, Lisa Coons, Ben Hjertmann, dan Zibuokie Martinaityte. Mereka tampil di Meridian Gallery, yang bekerja sama dengan penyelenggara Other Minds Music Festival tahun ini untuk memanggungkan mereka dalam Other Minds  konser yang terbuka untuk umum tersebut.

Konser itu merupakan kegiatan puncak dari program Other Minds Composer Fellowship, yang dilangsungkan selama delapan hari di San Francisco untuk para komposer muda tersebut mengikuti, antara lain presentasi, diskusi panel, workshop, dan seminar. Mereka mendapat kesempatan itu sesudah terpilih dari 100 lebih komposer muda yang mendaftarkan diri dari seluruh dunia. Dalam konser tersebut, setiap komposer itu menyajikan sebuah karya baru dengan dimainkan oleh Other Minds and Navitas Ensembles.

I Wayan Balawan, gitaris dari Bali yang menjadi salah satu dari delapan komposer tamu Other Minds Music Festival 2011, menonton kebolehan para komposer muda tersebut dalam Other Minds Composer Fellowship Concert. "Musik mereka memang di luar apa yang ada di pikiran kita. Cara memainkan alat musik pun begitu. Biola aja diketok-ketok," cerita Balawan di San Francisco, Kamis (3/3/2011) waktu setempat, kepada Kompas.com. "Mereka yang muda-muda saja sudah kayak gitu, jadi enggak heran mereka yang lebih tua (sebagian dari tujuh komposer tamu lain Other Minds Music Festival 2011) juga kayak gitu," sambungnya.

Menurut Balawan, musik mereka itu lahir mungkin karena mereka telah jenuh mendengar musik yang biasa dan umum. "Mereka mungkin jenuh ya mendengarkan musik yang konvensional, elevator music, radio music," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com