Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Berbeda Pendapat secara Politis Berdiri di Sekitar Jenazah

Kompas.com - 23/04/2011, 04:05 WIB

Jenazah biduan senior Franky Sahilatua, Jumat (22/4) siang, dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Doa berbagai agama dipanjatkan secara bergantian. Setelah upacara doa secara Kristen, para pembantu rumah tangga dan pengemudi mobil Franky, seperti Kendar, Budi, Sambak, Siti, dan Imah, berdoa secara Islam. Selanjutnya kelompok doa lainnya dari berbagai agama menyusul.

Setelah upacara pemakaman, masih banyak orang datang. Di antara yang datang adalah pencipta lagu ”Lilin-lilin Kecil” (dipopulerkan oleh Chrisye tahun 1978), James F Sundakh, kemudian Oddie Agam, Sys NS, Ray Sahetapy, dan Rieke Diah Pitaloka. James mengatakan, Franky adalah ”musuh” dalam soal cara menciptakan lagu dan bernyanyi. James tidak mau bernyanyi memasukkan unsur politik seperti Franky. ”Tapi, dia mengatakan, saya orang baik walau lain bantal,” ujar James.

Rieke mengatakan, Franky adalah guru dan sahabatnya. ”Saya berjuang agar Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Negara diundangkan karena dorongan dari Franky,” ujarnya.

Dalam upacara pemberangkatan jenazah dari rumah duka di Perumahan Pelangi Bintaro Nomor 22, Ciputat, penyanyi Edo Kondologit memimpin hadirin menyanyikan lagu ciptaan Franky, ”Pancasila Rumah Kita”. Penyanyi dan musisi Iwan Fals mengatakan, lagu ini bisa merebak seperti lagu ”Kemesraan”.

Ikut menyanyikan lagu tersebut antara lain adalah Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng Gusti Ratu Hemas, mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Kiki Syahnakri, Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh, pengusaha Arifin Panigoro, dan anggota DPR, Tjahjo Kumolo.

Sementara itu, ratusan karangan bunga dipasang berderet panjang sekali, antara lain dari Presiden dan Ny Ani Yudhoyono, Wakil Presiden dan Ny Herawati Boediono, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, keluarga mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Romi Soekarnoputra, para menteri kabinet, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, para pengusaha, dan para pimpinan hampir seluruh partai yang ada di Indonesia.

Pada Rabu (20/4) malam, para tokoh partai yang berseberangan pendapat, seperti Hatta Rajasa (Ketua Umum Partai Amanat Nasional) dan mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir berdiri di kedua sisi jenazah Franky.

”Franky adalah salah satu pemberi inspirasi berdirinya PAN,” ujar Hatta.

Lewat pesan singkat telepon seluler, pengemudi taksi Gamya, Suhanda, menitipkan ucapan doa dan belasungkawa. Elvy Widhoroso (ibu rumah tangga) lewat akun di Twitter mengatakan, ”Terima kasih Bang Franky telah menghibur Indonesia.”

(OSD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com