Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selingkuh Itu Tak Harus Bertemu

Kompas.com - 28/07/2011, 10:45 WIB

KOMPAS.com - Canggihnya teknologi di masa kini tidak hanya berdampak negatif terhadap kesehatan, melainkan juga terhadap hubungan asmara. Orang tidak hanya bisa berkenalan dengan calon pasangannya melalui internet atau chatting, mereka juga bisa berselingkuh melalui media yang sama. Bahkan, dengan semakin banyaknya perangkat teknologi yang berkembang sekarang, jalan untuk terjadinya perselingkuhan menjadi semakin terbuka.

Menurut pakar di bidang kecanduan internet, banyak orang beralih ke hubungan percintaan yang dibangun di dunia online untuk menghindari tekanan yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang memalsukan nama, pekerjaan, bahkan seperti kasus yang sempat marak juga, jenis kelamin mereka. Bila hal ini dilakukan oleh orang yang masih lajang, mungkin masalahnya tidak akan begitu pelik. Namun, bagaimana jika ini dilakukan oleh mereka yang sudah berkeluarga?

Menurut Kimberly Young, direktur Center for Internet Addiction Recovery, pada awalnya orang mungkin akan merasa bahwa berkenalan dengan orang lain melalui akun jejaring sosial, kemudian bertukar kata-kata mesra dengannya, adalah tindakan yang berbahaya. "Namun, sebagian orang akan menyangkal bahwa tindakannya itu tidak benar. Mereka berpikir, ah ini kan hanya online. Itu bukan saya," kata Young.

"Orang-orang seperti ini tidak menganggap tindakannya sebagai salah satu wujud ketidaksetiaan. Namun, lambat-laun akan semakin banyak hal yang ditutupi orang ini dari pasangannya. Mulai dari e-mail, isi SMS di ponsel, hingga tagihan telepon yang memperlihatkan nomor mana yang paling sering dihubungi," tambah Young, yang juga seorang psikolog.

Lalu, bagaimana agar Anda terhindar dari perselingkuhan model baru ini? Yang jelas adalah dengan memahami batasan dalam menjalin relasi melalui dunia virtual. "Jika aktivitas online Anda mulai terasa melampaui batas, segera berhenti sebelum terlambat. Dengan begitu, Anda dapat mencegah hal yang lebih buruk terjadi," saran psikolog Elana Katz.

Ia juga menyatakan bahwa menyadari kekeliruan pada tahap awal akan dapat menyelamatkan hubungan Anda dengan pasangan di dunia nyata. Mungkin saja, ini akan membuka jalan bagi Anda dan dia untuk berdiskusi dan menemukan hal-hal baru dalam hubungan Anda berdua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com