JAKARTA, KOMPAS.com -- Puasa Ramadhan sudah berjalan beberapa hari. Tubuh belum sepenuhnya beradaptasi. Agar mampu menahan lapar dan haus sampai tiba waktu berbuka, personel grup RAN, Rayi, membatasi diri berbicara untuk menghemat suara.
Masalahnya, kalau terlalu banyak ngobrol, tenggorokan terasa kering dan haus. Bagaimanapun, dia bersama Asta dan Nino dituntut maksimal saat manggung.
Karena posisinya sebagai gitaris, Asta tak perlu sampai menghemat suara seperti dua rekannya, tetapi tak berarti hari-hari awal puasa tanpa halangan. Beberapa hari lalu, di rumahnya tersedia makanan karena ayahnya sakit. Tanpa ragu, Asta mengambil hidangan di meja dan memakannya.
”Tiba-tiba orang rumah nanya, ’Lo enggak puasa’? Ya ampun! Lupa...! ” seru Asta. Karena lupa dan tak sengaja, dia masih bisa meneruskan puasanya.
Beda dengan Rayi. Ia mengaku punya cara sendiri untuk menjalani bulan puasa ini. Sejak awal, katanya, dia menanamkan dalam pikirannya untuk menyiapkan diri berpuasa. Dengan begitu, dia bisa melalui rasa lapar, haus, dan mengantuk sampai tiba waktu berbuka.
”Untungnya, selama bulan puasa ini tidak banyak permintaan manggung. Jadi, kami bisa meluangkan waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga,” tambah Asta. (BEE)